
harianmetropolitan.co.id, Natuna – Di Kabupaten Natuna banyak makanan dan minuman tradisional telah dikonsumsi masyarakat sejak beberapa abad yang lalu.
Bahan bakunya adalah sagu. Sagu merupakan jenis tumbuhan, serta telah ditetapkan sebagai produk unggulan.
Tentunya ini tidak luput dari sejarah, karena letaknya berada di tengah-tengah Laut Cina Selatan yang kini dinamai Laut Cina Utara. Sehingga pada musim cuaca ekstrim masyarakat sulit mendapatkan bahan pokok, karena kapal tidak berlayar.
Dengan kemajuan zaman ke zaman, kini sagu telah dijadikan salah satu program ketahanan pangan, bahkan saat ini berbagai cara pengolahannya.
Seperti dijelaskan Camat Bunguran Timur, Hamid Hasnan, saat ini Pemerintah Desa Batu Gajah, telah memprogramkan sagu kedalam program unggulan desa.
“Ya, saat ini telah membuat rumah tempatnya pengolahan sagu. Masyarakat Natuna biasanya menamainya Rumah Penai,” ujar Hasnan. Jumat (8/12/2023) sore.
Ditempat terpisah Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan, saat dimintai tanggapan oleh marwahkepri.com, membenarkan hal tersebut.
“Ya dari dana desa, ini program ketahanan pangan yang 10% itu dan kita buat program unggulan desa kita,” ucapnya singkat.