Kabupaten Natuna Berupaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Agar dapat Melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Untuk Indonesia Emas 2045

NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Sebagai upaya mewujudkan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk Indonesia emas 2045, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Bahkan Kabupaten Natuna sudah mengalokasikan dana APBD lebih dari 20% khusus untuk pendidikan di daerah Natuna.

“Sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kami berkomitmen memprioritaskan peningkatan SDM agar masyarakat di Kabupaten Natuna ini bisa meningkat kualitas pendidikannya. Kami bahkan mengalokasikan dana APBD lebih dari 20% untuk Pendidikan,” papar Bupati Natuna, Wan Siswandi kepada harianmetropolitan.co.id, saat ditemui di diruang kerjanya, 12 Maret 2024 lalu.

Wan Siswandi melanjutkan, banyak strategi yang dilakukan oleh Pemkab Natuna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Diantaranya dengan mengikuti perkembangan zaman yaitu melakukan literasi digital, meskipun Kabupaten Natuna berada di perbatasan di Kepulauan Riau. Oleh karena ia berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat meningkatkan sarana prasarana yang menunjang perkembangan teknologi digital di Kabupaten Natuna.

“Kita sudah sesuaikan pembelajaran dengan kemajuan teknologi. Untuk itu kita, sudah berusaha semaksimal mungkin berkoordinasi dengan pihak Kominfo agar sinyal dan BTS di Kabupaten Natuna diperbanyak. Sehingga ke depan satuan pendidikan dalam melaksanakan Asesmen Nasional melalui online dapat terlaksana dengan semestinya,” ujar orang nomor satu di Natuna itu.

Ia menambahkan, Kabupaten Natuna menjadi salah satu pilot project untuk launching digitalisasi sekolah. Memanfaatkan teknologi digital di satuan pendidikan Kabupaten Natuna, Wan Siswandi menuturkan pihaknya juga melaksanakan pengembangan kebudayaan seperti tarian tradisional, makanan khas daerah Natuna, pementasan opera khas Kabupaten Natuna yang bernama Mendu, hingga literasi penggunaan baju adat khas Natuna yang wajib digunakan pada setiap perayaan besar di satuan pendidikan termasuk di Sekolah Dasar.

“Kami telah memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anak-anak mulai dari sekolah dasar yaitu mengenai tarian melayu asli daerah kami. Mewajibkan kepada anak-anak untuk menggunakan pakaian melayu daerah pada hari-hari tertentu. Sehingga mereka tahu pakaian asli daerahnya itu yang mana,” ujarnya.

Baca Juga :  Enam Fraksi DPRD Kabupaten Natuna Kompak Setuju Ranperda Tentang LPP APBD Natuna tahun 2023

Sementara itu untuk mengenalkan makanan khas daeran Natuna bernama Radu, campuran sagu dengan ikan, dikembangkan melalui PKK. Dekranasda pun menganjurkan kepada masyarakat yang berada di daerah dan di kampung-kampung agar dapat membuat makanan khas tersebut.

“Nantinya makanan khas itu kita pasarkan baik untuk dalam negeri maupun untuk luar negeri. Karena biasanya kalau ada wisatawan-wisatawan yang datang selalu menanyakan makanan khas Natuna,” paparnya.

Ia berharap antara pemerintah pusat dengan daerah khususnya Kabupaten Natuna dapat bersinergi untuk membantu mewujudkan kualitas pendidikan di Kabupaten Natuna, sehingga harapan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk melahirkan SDM unggul pun dapat terwujud.

“Harapan saya sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten bisa menyatu. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh kita semua untuk mewujudkan SDM unggul bisa terwujud dengan baik,” katanya.

(Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Joni)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Joni, mengatakan, jika pemerintah daerah telah banyak mengalokasikan dana untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini bertujuan agar pendidikan di Natuna memiliki daya saing, dengan kualitas pendidikan di daerah luar. Pihaknya tidak memungkiri, bahwa masih banyak hal yang perlu di benahi, diantaranya peningkatan kualitas para guru dan ketersediaan Sumber Daya Manusia. Oleh sebab itu, dinas pendidikan telah melakukan upaya dengan melakukan pemerataan jumlah guru-guru di setiap kecamatan agar tidak terjadi kepincangan tenaga pengajar.

Selain itu, di bidang sarana dan prasaran, melalui dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dinas pendidikan juga fokus pada perbaikan dan pembangunan. Terbukti, dalam beberapa tahun terakhir, dinas pendidikan telah berhasil merevitalisasi beberapa sekolah hingga melengkapi sarana laboratorium.

(Rian/Advetorial)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan