Oceana 9, Urat Nadi Transportasi Masyarakat Gugusan Pulau Dapil 2 Senayang

Lingga, harianmetropolitan.co.id – Keberadaan kapal cepat Oceana 9 menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat yang tinggal di gugusan pulau-pulau terpencil di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Senanyang, Kabupaten Lingga. Lebih dari sekadar alat transportasi, Oceana 9 telah menjadi urat nadi yang menghubungkan pulau-pulau terisolir dengan pusat pemerintahan dan layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan.

Selama ini, Oceana 9 menjadi andalan masyarakat di gugusan pulau Senayang, memberikan solusi atas kesulitan aksesibilitas yang sebelumnya sangat mahal dan memakan waktu. Dampaknya terasa luas, mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.

“Sebelum ada Oceana 9, kami harus menempuh perjalanan melelahkan dan mahal untuk sampai ke pusat pemerintahan atau fasilitas kesehatan,” ungkap Tokoh Pemuda Senayang yang juga Ketua KNPI Senayang, Muhammad Ishamdani, pada Minggu, 27 April 2025.

Ishamdani menjelaskan, biaya transportasi laut yang tinggi kerap menjadi hambatan besar, terutama dalam keadaan darurat medis. Selain itu, kehadiran Oceana 9 juga sangat membantu para pegawai negeri dan guru dalam memenuhi kebutuhan administrasi atau keperluan dinas ke Daik maupun Dabo Singkep dengan lebih cepat dan hemat biaya.

Baca Juga :  Kepemimpinan Bupati Nizar, SDN 012 Tanjung Kelit Miliki Gedung Baru

“Tanpa Oceana 9, para pegawai akan kesulitan memenuhi keperluan administrasi ke Daik maupun Dabo Singkep,” ujarnya.

Dalam sektor ekonomi, kehadiran Oceana 9 juga memberikan angin segar. Warga yang sebelumnya harus mengeluarkan biaya besar untuk mencarter kapal cepat kini dapat menghemat pengeluaran mereka.

“Dari Senayang mau ke tingkat kabupaten sekarang jauh lebih mudah. Sebelumnya kami harus sewa kapal cepat dengan biaya operasional yang sangat tinggi,” tambah Ishamdani. Ia berharap pemerintah dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan layanan transportasi laut ini.

Lebih lanjut, Ishamdani mengungkapkan kekecewaannya terkait kondisi saat ini. Menurutnya, pelayanan transportasi laut justru mengalami kemunduran. Sebelumnya, kapal cepat tersedia setiap hari dari Senayang dan gugusannya, namun kini keberadaannya berkurang.

“Ada informasi soal polemik penggunaan Pelabuhan Sungai Tenam, yang sebenarnya dibangun untuk kepentingan masyarakat. Kita berharap, siapapun yang berwenang di kabupaten maupun provinsi, mengutamakan kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan lain,” tegasnya.

Keberadaan Oceana 9 diharapkan terus mendapat perhatian, mengingat betapa pentingnya perannya dalam mendukung kehidupan masyarakat di daerah terpencil Kabupaten Lingga.(Hendra)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan