
KARIMUN, harianmetropolitan.co.id-Pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Paket Csetara dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sukses digelar di Kabupaten Karimun sepanjang April 2025. Ujian ini dilaksanakan serentak di 10 Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tersebar di berbagai kelompok belajar, termasuk di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanjung Balai Karimun, Senin 28 April 2025.
Salah satu penyelenggara kegiatan ini adalah PKBM Melati, memfasilitasi ujian bagi warga binaan di Rutan Kelas IIB. Sebanyak tiga peserta mengikuti ujian dengan penuh semangat dan dedikasi tinggi.
Pelaksanaan UPK ini turut dipantau langsung oleh jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun, di antaranya Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Riauwati, Kasi PDPK PAUD PNF Razali, serta perwakilan Rutan Kelas IIB Tanjung Balai Karimun seperti Raja Ade dan Aizar. Hadir pula Yulius, Ketua PKBM Melati, bersama staf dari Dinas Pendidikan.
Proses pelaksanaan ujian berlangsung sesuai jadwal, mulai awal hingga akhir April 2025. Kegiatan berlangsung dalam suasana tertib, aman, dan kondusif, dengan pengawasan ketat demi menjaga integritas ujian. Tim pemantau menyampaikan bahwa para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan motivasi luar biasa untuk menyelesaikan seluruh tahapan ujian.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban pendidikan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa akses pendidikan inklusif benar-benar diterapkan, bahkan bagi warga binaan,” ujar Riauwati.
Penetapan kelulusan peserta dijadwalkan pada Senin pertama bulan Mei 2025. Para lulusan nantinya akan memperoleh ijazah dan diakui secara nasional dan setara dengan ijazah SMA. Dengan bekal ini, mereka diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja setelah selesai menjalani masa tahanan.
Keberhasilan penyelenggaraan UPK Paket C di Rutan Kelas IIB Tanjung Balai Karimun menjadi cerminan komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan dan mendorong rehabilitasi berbasis pendidikan.
(***Hn)