Kebakaran di Sedanau, Tamparan Buat Pemerintah Daerah

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Sabtu dini hari, 13 September 2025, masyarakat Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat tidak dapat tertidur pulas. Mereka, dibangunkan teriakan minta tolong, karena terjadi kebakaran gudang ikan di Kawasan Pelantar, Pelabuhan Sedanau.

Saat itu, suasana mencekam. Tingginya kobaran sijago merah membuat penduduk sekitar was-was dan menyelamatkan diri, mana kala rumah mereka, dilalap sigajo merah.

Petugas dari TNI-Polri telah berupaya memadamkan api dengan menurunkan 10 unit pompa air (mesin robin). Namun, minimnya peralatan, ditambah angin cukup kencang, membuat api sulit dipadamkan. Alhasil, rumah penduduk turut jadi korban sijago merah.

Data diperoleh media harianmetropolitan, ada tiga rumah penduduk, satu kantor partai dan dua gudang ikan hangus terbakar. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp3,5 miliar.

Meski peristiwa itu tidak menelan korban jiwa, karena TNI-Polri berhasil mengevakuasi penduduk sekitar, secara psikologis warga trauma.

Irwan, salah satu korban kebakaran mengaku depresi karena hal itu mengingatkannya pada peristiwa kebakaran dulu.

Saat dihubungi wartawan, ia menangis karena rumahnya terbakar sehingga harus mengungsi sementara waktu. Padahal, rumah itu tempat keluarga kecilnya berlindung.

Menurutnya, jika saat itu peralatan pemadam kebakaran memadai, kemungkinan besar api mudah di padamkan dan tidak merembet ke rumah penduduk.

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah tidak hanya tanggap saat terjadi musibah dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan, tanpa ada evaluasi untuk mengantisipasi kejadian itu terulang kembali.

“Sedanau sudah enam kali kebakaran dan hingga saat ini sarana dan prasarana pemadam kebakaran tidak memadai padahal sudah sering diusulkan dalam forum-forum resmi pemerintah. Kami di hantui rasa trauma jika melihat anak-anak berlari, kami pikir ada kebakaran,” keluhnya.

Keluhan Irwan seharusnya jadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Natuna. Dimana, pemerintah harusnya hadir memberikan solusi bukan sekedar menebar empati ucapan belasungkawa, karena itu tidak menyelesaikan masalah.

Baca Juga :  Dukungan Ulama ke Soerya – Iman Jadi Oase yang Menyejukkan Pilkada Kepri

Tokoh Pemuda Sedanau, Ceng Guan, turut melontarkan kritikan pedas pada pemerintah daerah. Menurutnya, kebakaran di Sedanau sudah kerap terjadi, tapi minim tindakan nyata pemerintah. “Kami sudah kerap menyuarakan agar di Sedanau ada petugas dan alat pemadam kebakaran, tapi sampai hari ini tidak pernah terealisasi,” ucapnya melalui sambungan telephone whatsApp, Ahad 14 Sepetember 2025.

Akibat persoalan ini, ia dan warga Sedanau meminta agar pemerintah daerah segera mengadakan sarana dan prasarana (Sarpras) alat pemadam kebakaran di Sedanau tahun 2025. “Kini kami minta dewan perjuangkan agar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, segera dianggarkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna, Syawal Saleh, mengaku sudah membuat road map penanganan kebakaran di setiap kecamatan, dengan total kebutuhan Rp30 miliar. Usulan itu sudah disampaikan pada Bupati Natuna sejak beberapa tahun silam, melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), namun tidak terealiasi.

“Setiap tahun sudah kami usulkan, tapi belum terealisasi karena kondisi anggaran,” ucapnya saat dikonfirmasi, Ahad 14 September 2025.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna dari Partai Amanat Nasional, Wan Ricci Saputra, saat bertemu korban kebakaran mengaku akan membawa persoalan ini untuk dibicarakan dan dicarikan solusi bersama pemerintah. “Kita prihatin atas musibah ini dan akan kita carikan solusinya,” ucapnya.

Setali tiga uang, Ketua Komisi III DPRD Natuna, Lamhot Sijabat, juga prihatin atas kondisi yang dialami korban. Ia, melalui tim Badan Anggaran (Banggar) akan membahas persoalan ini agar kedepan kejadian serupa tidak berulang. “Setiap kecamatan, petugas dan alat pemadam kebakaran itu seharusnya ada,” ucapnya. (***Rian)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan