Wali Kota Lis Darmansyah: Maknai Hari Ibu dan Bela Negara dengan Aksi Nyata Jaga Persatuan

Tanjungpinang, harianmetropolitan.co.id – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengajak seluruh lapisan masyarakat memaknai peringatan Hari Ibu ke-87 dan Hari Bela Negara ke-77 tidak sekadar sebagai seremoni, melainkan melalui sikap dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga persatuan serta memperkuat kepedulian sosial.

“Kalau kita berjalan bersama dan saling peduli, Indonesia akan tetap kuat, terus maju, dan mampu bangkit menghadapi berbagai tantangan,” ujar Lis Darmansyah.
Ajakan tersebut disampaikan Lis saat memimpin upacara peringatan Hari Ibu yang dirangkai dengan Hari Bela Negara di halaman Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (22/12).

Dalam amanatnya, Lis menyampaikan pesan Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Bela Negara ke-77. Ia mengingatkan kembali salah satu fase krusial dalam sejarah bangsa, yakni berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada 19 Desember 1948, saat Agresi Militer Belanda II mengguncang pemerintahan Republik.

“Peristiwa tersebut membuktikan bahwa semangat bela negara mampu menjaga Indonesia tetap berdiri di tengah kondisi paling genting,” tegasnya.

Peringatan Hari Bela Negara Tahun 2025 mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju.” Menurut Lis, tema ini mengandung pesan kuat agar seluruh elemen bangsa memiliki kesiapsiagaan, disiplin, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan zaman, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kebencanaan.

Lis juga menyinggung kondisi sejumlah daerah yang tengah dilanda bencana alam, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Menurutnya, wilayah-wilayah tersebut bukan hanya memiliki peran strategis saat ini, tetapi juga menyimpan catatan penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Aceh, kata Lis, dikenal sejak masa kerajaan sebagai benteng pertahanan Nusantara dan pada masa revolusi menjadi Daerah Modal Republik.

Sumatera Utara mencatat sejarah heroik melalui perjuangan Medan Area dalam mempertahankan eksistensi Republik. Sementara dari Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, lahir PDRI yang memastikan roda pemerintahan tetap berjalan saat ibu kota negara diduduki musuh.

“Sejarah itu mengajarkan bahwa persatuan, ketangguhan daerah, dan semangat pengorbanan merupakan fondasi utama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Menutup amanatnya, Lis kembali menegaskan bahwa bela negara di era sekarang dapat diwujudkan melalui langkah-langkah sederhana namun berdampak besar.

“Bela negara hari ini bisa kita lakukan dengan saling membantu saat bencana, menjaga ruang digital tetap sehat dan bermartabat, serta memperkuat ketahanan keluarga dan sosial,” pungkasnya. (*/Dms).

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Doni