
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Ibarat barang rongsok yang sudah tidak berguna lagi. Itulah yang terjadi pada eskavator terapung milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungpinang.
Eskavator yang bisa digunakan di darat dan di air itu kini telah mangkrak selama kurang lebih satu tahun di pinggir jalan Ganet menuju pintu masuk bandara Raja Haji Fisabilillah, Km 11 Kota Tanjungpinang, tepatnya di depan bangunan kosong milik Pemko Tanjungpinang.
Padahal untuk memboyong alat berat itu tidak murah. Melalui APBD 2013 sebesar 3,5 miliar lebih, dinas PUPR Kota Tanjungpinang menggelontorkan dana untuk memilikinya.
Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang enggan memberi komentar pada awak media ini ketika dikonfirmasi melalui SMS ke nomor ponselnya, atas mangkraknya eskavator tersebut, Kamis (11/7/2019) Siang.
Di hari sebelumnya, salah seorang masyarakat yang dijumpai awak media ini yang tidak jauh dari lokasi eskavator, merasa bingung melihat barang semahal itu dibiarkan saja di pinggir jalan bagaikan barang rongsok.
“Saya juga heran, kenapa eskavator itu di letak di sini. Kalau saya lihat barang itu masih bagus, tapi kenapa dibuat seperti itu” ucapnya pada harianmetropolitan.co.id di lokasi, Selasa (9/7/2019).
Dari pantauan awak media ini di lapangan, eskavator terapung merk Hyundai buatan Korea Selatan tampak tak terawat di pinggir jalan bagaikan besi tua yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Doni.