Dianto Tekankan Pentingnya Menjaga Sungai Dan Danau, Dalam Giat Simposium SNIP2D

harianmetropolitan.co.id, Jambi– Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Dianto, membuka Simposium Nasional Ikan dan Perikanan Perairan Daratan (SNIP2D), di Hotel V Kota Jambi, Rabu 17 Juli 2019.

Dalam pidatonya, ia mengaku, seiring berkembangnya sektor industri dan maraknya Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), telah memberikan dampak negatif terhadap pencemaran perairan umum, khususnya sungai, perairan kita menjadi kotor, secara otomatis akan menurunkan populasi ikan, pada sisi lain, kegiatan usaha budidaya kolam dan kerambah jejaringan apung juga akan terganggu, karena sumber airnya berasal dari sungai yang tercemar oleh PETI tersebut.

“Pemerintah daerah sudah berusaha keras dengan pihak terkait untuk menanggulangi PETI, tapi kenyataan masih ada. Dengan adanya simposium ini bisa mencarikan solusi agar masyarakat sadar pentingnya sungai yang bersih bagi kehidupan,” ujar Sekda.

Untuk mengantisipasi kerusakan sungai tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi berserta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota terus mengembangkan pola konservasi sumberdaya perikanan dengan mengembangkan suaka perikanan yang berbasis masyarakat. Melalui pola seperti ini, masyarakat setempat ditumbuhkan kesadarannya untuk memilihara kelestarian sumberdaya perairan yang ada di sekitar lingkungannya.

Terkait dengan pelestarian sumberdaya perikanan, Sekda menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi tetap konsisten melaksanakan kegiatan pemacuan stok (restocking) pada perairan danau, rawa, yang populasi ikannya sudah menurun dengan jenis ikan lokal seperti, ikan Klemak, Semah, Betok, Gurami dan ikan lainnya, semua benih ikan lokal tersebut hasil pembenihan instalasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam.

Ia pun menghimbau, agar masyarakat tidak melakukan penangkapan ikan dengan merusak lingkungan, seperti menggunakan listrik, racun, bahan peledak dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua Panitia Simposium Nasional Indonesia, Dr.Tedjo Sukmono, menyampaikan, simposium ini bertujuan untuk memajukan pengetahuan tentang ikan dan wadah untuk saling tukar informasi, bagi masyarakat iktiologi Indonesia.

“Ditunjuknya Provinsi Jambi sebagai tuan rumah penyelenggara simposium tersebut karena ada beberapa faktor, diantaranya Provinsi Jambi mempunyai sungai terpanjang di Sumatera yaitu Sungai Batanghari, mempunyai ikan terbesar yaitu ikan Tapah dan ikan terkecil yakni ikan Peadocypris Progenetce yang dikategorikan ikan terkecil di dunia, ikan ini sudah mendapat pengakuan dunia internasional, ini hanya terdapat di Provinsi Jambi. Peserta Simposium berasal dari perwakilan Masyarakat Iktiologi dari seluruh Indonesia,” ungkap Tedjo Sukmono.

Tampak hadir pada kesempatan ini Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr.Ir.Rina,M.Si, Kepala Balai Riset Pemulihan Sumber Daya ikan, Dr.Joni Haryadi, M.Sc, Ketua MII Pusat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi Tema Wisman, para peserta simposium dari seluruh Indonesia, serta para undangan lainnya.

Laporan: Novalino 

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version