
(Sarana bermain anak dan sarana olahraga yang dibangun SKK Migas dan Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V di Kawasan Pantai Piwang atau Pantai Kencana. Foto : harianmetropolitan.co.id, Rian)
harianmetropolitan.co.id, Natuna— Kabupaten Natuna memiliki keanekaragaman alam Geologi, Hayati dan Budaya yang dijaga masyarakat dan pemerintah daerah dengan baik hingga saat ini. Letak geografisnya pun cukup strategis karna berbatasan dengan negara Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam. Potensi itu lantas menjadikan Kabupaten Natuna sebagai kawasan Geopark Nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, di Bogor, Jawa Barat, November tahun 2018 lalu.
Menyandang gelar sebagai kawasan Geopark Nasional, Kabupaten Natuna memiliki sejumlah geosite, diantaranya, geosite Batu Kasah, geosite Gunung Ranai, geosite Pulau Akar, geosite Kamak, geosite Setanau, geosite Senubing, geosite Tanjung Datung, dan geosite Pantai Gua. Tentunya, Pemerintah Kabupaten Natuna di bawah kepemimpinan Bupati Natuna, H. Abdul Hamid Rizal dan Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, terus berusaha agar status Geopark Nasional meningkat menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) atau Geopark Dunia.
Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti dalam webinar bertajuk kontribusi Industri Hulu Migas mendukung Geopark Natuna yang di ikuti Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri, Wartawan Senior Makroen Sanjaya dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna, Hardinansyah, Kamis 6 Agustus 2020 lalu, menyadari, untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya campur tangan dari pihak lain, seperti dari pemerintah pusat, provinsi maupun swasta yang memiliki kaitan erat terhadap pelaksanaan pembangunan daerah. Sebab, potensi daerah yang sangat melimpah harus dikelola dengan baik demi kesejahtraan masyarakat.
Wakil Bupati Natuna dalam giat webinar itu mengapresiasi kerja nyata Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi (KKKS Migas), yaitu Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V, karna terlibat aktif mendukung pembangunan kawasan Geopark Natuna.
Data Program Pengembangan Masyarakat (PPM) atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR) di kawasan Geopark Natuna tercatat, SKK Migas dan Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V melakukan pembangunan papan plank nama dan petunjuk arah di geosite Pulau Akar, geosite Tanjung Datuk, geosite Batu Kasah, geosite Pulau Senua, geosite Pulau Setanau, dan geosite Senubing.
Sementara, diluar kawasan geosite Geopark Natuna, pembangunan paling dikenal dan melekat di hati masyarakat adalah pembangunan Pantai Piwang atau dulu disebut sebagai Pantai Kencana atau Pantai Stres. Keberadaan pembangunan fasilitas berupa taman bermain anak, sarana olahraga dan joging track ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat Natuna karna telah menghidupkan nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat, sejak SKK Migas dan Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V menata daerah tersebut. Berdasarkan data dari Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, bantuan CSR dari SKK Migas dan KKKS Migas telah ada sejak tahun 2013 hingga saat ini.
Atas nama masyarakat dan pemerintah daerah, Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada SKK Migas dan KKKS Migas, Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V karna telah mendukung program pembangunan di Kabupaten Natuna dan telah mempromosikan kawasan Geopark Natuna.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hardinansyah. Sebagai pembicara dalam kegiatan webinar, mantan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah itu berharap penuh dukungan SKK Migas dan Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V, terhadap pembangunan sarana pendukung kawasan geosite Geopark Natuna selanjutnya.
Ia bercerita, untuk menjaga agar kawasan Geopark Natuna tetap lestari dan tidak rusak akibat ulah manusia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna telah mengedukasi masyarakat, untuk melakukan penanaman mangrove, penanaman terumbu karang, penghijauan dengan tanaman langka dan endemik, pelepasan anak penyu, dan pengelolaan sampah pantai. Selain itu, ada juga program pemberdayaan masyarakat. “Semoga kedepan, upaya ini menjadikan Natuna sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) atau Geopark Dunia,” katanya.
SKK Migas dan KKKS Migas yaitu Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V, tengah berupaya mewujudkan harapan tersebut. Sebagai perusahaan disektor minyak dan gas bumi, SKK Migas dan KKKS Migas memiliki peranan penting terhadap pembangunan di daerah penghasil Migas. Komitment itu pula yang diucapkan oleh Pjs. Kepala SKK Migas wilayah Sumbagut, Haryanto Syafri. “SKK Migas mendukung Geopark Natuna,” ucapnya tegas.
Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM), Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V telah melakukan pembangunan taman bermain Pantai Piwang, pemberian bea siswa, penerangan jalan dan jogging track, taman baca di Batubi, pelantar Pulau Laut, bantuan benih ikan patin, pembagian sembako di hari Safari Ramadhan, dan gazebo taman di Bukit Gundul.
Haryanto Syafri mengulas kembali bentuk dukungan dari SKK Migas dan Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B.V untuk Pemerintah Kabupaten Natuna. Di tengah pandemi covid19 ini, Haryanto Syafri juga berharap dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, terhadap operasi Industri Hulu Migas. (*Rianto Sianipar)