Bupati Buka Lokakarya dan FGD Pengembangan Sistem Irigasi Asahan Sumatera Utara Phase -1

Kisaran – Sungai Asahan memiliki rata – rata debit sekitar 120 meter kubik per detik sehingga sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam banyak hal salah satunya seperti untuk irigasi pertanian.

Hal itu disampaikan Bupati H. Surya BSc dalam sambutannya pada pertemuan sosialisasi/konsultasi Publik, Lokakarya dan FGD Pengembangan Sistem Irigasi Asahan Sumatera Utara, Indonesia Phase -1 yang diselenggarakan Kementerian PUPR Direktorat PSDA bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Project Preparation Consultant (PPC) Asahan, Rabu (18/03/2021) bertempat di aula Hotel Marina Kisaran.

Dikatakannya, sesuai dengan rencana pola pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Toba Asahan yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum disebutkan bahwa Sungai Asahan memiliki rata – rata debit sekitar 120 meter kubik per detik. Dan selain memiliki potensi yang baik, debit Sungai Asahan yang besar juga memiliki daya rusak dan menyebabkan banjir bagi masyarakat di sekitarnya seperti di Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Sei Kepayang terutama pada saat curah hujan tinggi.

Oleh karena itu, kata Surya melalui pertemuan ini Pemkab Asahan berharap upaya pengendalian banjir Sungai Asahan dapat menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam perencanaan pengembangan sistem irigasi Asahan.

Sebab, berdasarkan arahan Presiden RI yang tertuang dalam peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020 – 2024 disebutkan bahwa pembangunan infrastruktur pelayanan dasar bidang irigasi pada tahun 2024 ditargetkan akan dibangun bendungan multiguna sebanyak 63 unit dan jaringan irigasi baru sebanyak 500.000 Ha.

“Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Asahan menyatakan siap mendukung penuh dan berpartisipasi dalam mewujudkan target capaian dimaksud,” ucap H. Surya BSc sembari menambahkan bahwa Kabupaten Asahan terdapat satu daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat yaitu daerah Irigasi Rawa Sei Lebah seluas 3.031 Hektar yang saat ini kondisi pengelolaan infrastrukturnya perlu mendapatkan perhatian.

Baca Juga :  Bergetar, Masyarakat Seipanas Siap Berjuang Mengantarkan Rudi- Rafiq Sebagai Gub dan Wagub Kepri

Sementara Team Leader PPC Asahan melalui Co – Team Leader Ir. Edi Wahyono M. Eng menyampaikan bahwa dalam rangka menuju kemandirian dan ketahanan pangan, Pemerintah berupaya mendorong peningkatan produksi padi/beras dalam negeri dengan manfaat selain pada sektor penghematan devisa nasional juga membuka kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan.

“Kita semua pasti menyadari bahwa tersedianya sistem irigasi yang baik dan handal merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya sistem pangan nasional yang kuat dan penting bagi sebuah negara,” ujar Edi Wahyono.

Kemudian melalui zoom meeting Kepala Subdit Wilayah I Direktorat Irigasi dan Rawa Parlinggoman Simanungkalit ST, MPSDA yang mewakili Direktur Irigasi dan Rawa menyampaikan dalam rangka ekstensifikasi lahan sawah beririgasi teknis, Direktorat Irigasi dan Rawa melakukan kegiatan Development Of Asahan Irrigation System in North Sumatera (Phase I) di Kabupaten Asahan yang merupakan rangkaian studi melalui master plan, studi kelayakan, dan detail desain yang didanai dari Asian Development Bank (ADB).

Sebagaimana diketahui bahwa potensi pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Asahan dan sekitarnya telah diidentifikasi sejak tahun 1980 – an dan disebutkan memiliki potensi pengembangan mencapai 110.000 hektar. Mengingat adanya perubahan tata guna lahan dan perkembangan yang terjadi pada areal tersebut, pada tahap pertama ini identifikasi untuk pengembangan jaringan irigasi ditargetkan seluas 40.000 hektar. (ide)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan