harianmetropolitan.co.id, Natuna – Kecamatan Pulau Laut terdiri dari tiga desa, Tanjungpala, Kadur, dan desa Air Payang. Meski berada di daerah perbatasan, yang merupakan beranda NKRI, namun program merdeka signal belum menyentuh daerah ini.
Pasalnya signal masih timbul tenggelam. Sehingga menjadi kendala bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas melalui media sosial.
Buruknya jaringan internet disampaikan oleh ketua nelayan desa Tanjungpala Kusnadi. Ia mengatakan bahwa signal di desa Tanjungpala sangat sulit, kadang ada kadang tidak. Sebagai wajah terdepan NKRI harusnya lebih mendapat perhatian.
“Tower mini milik indosat ada, namun signalnya tidak stabil,” ucap Kusnadi, Jumat, 09/02/2024. Sementara untuk tower Telkomsel di desa Air Payang juga mengalami hal sama.
“Oleh sebab itu saya meminta kiranya pemerintah daerah bisa memberikan solusi agar program merdeka signal dapat kami nikmati juga,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Pulau Laut R.O. Purba. Ia meminta pemerintah agar dapat mengajukan peningkatan Bandwidth.
Apalagi mau menjelang Pemilu kami dituntut untuk memberikan laporan tentang pemilu dengan cepat, sementara signal susah. Bagaimana kami bisa bekerja maksimal jika situasi signal seperti ini,” ucap Kapolsek.
Ia berharap adanya kebijakan dari pemerintah agar Bandwidth bisa di naikkan sehingga saat pemilu nanti semua berjalan lancar.
Kades Air Payang, Edi Sutanu juga menyampaikan kekecewaannya terkait signal internet lelet. Herannya saat kunjungan Bupati saat ini signal internet lancar pula.
Menanggapi hal tersebut diatas Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna Ikhwan Solihin mengaku telah bekerja maksimal agar signal bisa berjalan lancar. Namun semua itu ada dalam kewenangan Kementerian Kominfo.
Senada juga disampaikan Bupati Natuna WAN Siswandi, terkait buruknya signal di daerah Pulau Laut. Memang betul masalah signal ranahnya Kadiskominfo, tetapi pak kades harus tau, bahwa Kadiskominfo ini, bolak balik ke kementerian Kominfo untuk memberitahukan masalah signal dialami masyarakat. Karena ini ranahnya kementerian.
“Bukan kami tidak serius. Kalau tidak percaya bawa camatnya kita pergi bersama-sama. Kami juga paham kita dituntut bekerja dengan sistem, tapi internetnya tidak baik. Oleh sebab itu kita bersabar kami tidak tinggal dia,” ujarnya.
