
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) resmi meluncurkan Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) untuk penataan kawasan kumuh. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.
Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkab Lingga dan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian PUPR, lembaga swadaya masyarakat, serta sektor perbankan. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan permukiman kumuh di wilayah Kabupaten Lingga secara berkelanjutan.
Kabid Permukiman Disperkim Lingga, Marno, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada penataan fisik, tetapi juga berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni bagi semua. DED yang diluncurkan mencakup berbagai aspek, mulai dari infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, dan air bersih, hingga fasilitas sosial seperti taman, ruang terbuka hijau, dan tempat bermain anak,” ujar Marno, Rabu 19 Februari 2025.
Marno menambahkan bahwa pembangunan kawasan kumuh di Kabupaten Lingga telah memasuki tahap ketiga dengan anggaran hampir Rp1 miliar atau tepatnya Rp999 juta. Anggaran ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lingga.
Beberapa proyek yang telah diselesaikan pada tahun 2024 mencakup pembangunan taman serta fasilitas jalan pelantar di kawasan kumuh Kelurahan Senayang, Kecamatan Senayang.
“Dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi, kami memastikan program ini berjalan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Selain fokus pada infrastruktur kawasan kumuh, Disperkim Lingga juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan dan pemasangan lampu penerangan di sejumlah area, termasuk makam dan jalan lingkungan.
“Pemasangan lampu ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan di area makam serta jalan lingkungan. Dengan adanya penerangan yang memadai, masyarakat dapat lebih tenang saat beraktivitas di malam hari maupun saat berziarah ke makam keluarga,” kata Marno.
Jenis lampu yang digunakan adalah LED hemat energi, yang dipilih karena efisiensi dan ketahanannya terhadap cuaca. Selain meningkatkan keamanan, pemasangan lampu ini juga diharapkan dapat memperindah tampilan lingkungan.
“Lampu-lampu ini juga akan mempercantik tampilan makam dan jalan lingkungan, memberikan kesan yang lebih nyaman dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Untuk tahun 2025, Disperkim masih dalam tahap survei untuk menentukan titik-titik lokasi baru yang akan dipasang lampu penerangan. Marno memastikan bahwa proyek ini telah dimasukkan dalam DED penerangan makam dan jalan permukiman.
“Nantinya, kami akan menginformasikan wilayah mana saja yang menjadi prioritas pemasangan,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya ini, Pemkab Lingga melalui Disperkim terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam aspek infrastruktur dan lingkungan permukiman. (Hendra)