
KARIMUN, harianmetropolitan.co.id- Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Rayon 1 Kabupaten Karimun sukses menggelar kegiatan Olimpiade IPS yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tebing, Kegiatan ini diikuti oleh 86 peserta dari 19 satuan pendidikan tingkat SMP se-Rayong 1 Kabupaten Karimun, Sabtu 19 April 2025.
Dengan mengusung tema “Olimpiade IPS sebagai Wadah Eksplorasi, Inovasi, dan Kreativitas Peserta Didik”, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang ekspresi bagi generasi muda untuk menunjukkan potensi terbaik mereka.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembinaan SMP dari Disdikbud Kabupaten Karimun menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya ajang seperti ini dalam mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
“Melalui lomba ini, siswa tidak hanya diuji secara akademik, tapi juga ditantang untuk menghasilkan karya yang sarat informasi dan menarik secara visual,” ungkapnya.
Salah satu lomba yang paling menyita perhatian adalah lomba mading 3 dimensi. Para peserta ditantang untuk menyulap informasi sosial, ekonomi, sejarah, dan geografi menjadi bentuk visual informatif, kreatif, dan tematik.
Hasilnya pun luar biasa, mading-mading dipamerkan tak hanya enak dipandang, tetapi juga kaya akan wawasan.
Tak kalah seru, ujian tertulis juga menjadi ajang unjuk kemampuan intelektual siswa. Dengan soal-soal mencakup seluruh mata pelajaran IPS, mulai dari sejarah, geografi, ekonomi hingga sosial, para peserta menunjukkan kemampuan analisis dan pemahaman mereka secara mendalam.
Sebanyak 86 siswa dari 19 sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini, membuktikan bahwa semangat belajar dan berkompetisi di kalangan pelajar Karimun tetap menyala. Olimpiade ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan bisa disajikan dengan cara menyenangkan, menantang, dan memotivasi.
Lebih dari sekadar lomba, olimpiade ini adalah perjalanan menemukan potensi, membangun kepercayaan diri, serta melatih kerja sama dan kreativitas. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, menjadi tradisi yang memperkaya dunia pendidikan di Kabupaten Karimun.
(***Hn)