Distribusi Air Terganggu, PDAM Natuna Tunda Tagihan Pelanggan Sedanau

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Nusa Kabupaten Natuna mengumumkan penundaan penagihan rekening air kepada pelanggan di wilayah Sedanau untuk bulan Agustus 2025. Keputusan ini diambil menyusul gangguan pasokan listrik dari PLN berdampak pada terganggunya proses distribusi air bersih ke masyarakat, Selasa 19 Agustus 2025.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Nusa Natuna, Zaharuddin, menjelaskan bahwa penagihan seharusnya mulai dilakukan pada bulan Agustus, namun kondisi lapangan tidak memungkinkan karena gangguan teknis akibat tegangan listrik tidak stabil.

“Rencana semula penagihan dimulai Agustus. Namun dalam pelaksanaannya kami mengalami beberapa kendala, antara lain gangguan tegangan listrik PLN yang membuat udara tidak bisa mengalir ke masyarakat,” ujar Zaharuddin.

Ia menambahkan, saat ini kondisi pasokan air mulai berangsur normal. Meski demikian, kapasitas produksi air di embung Sedanau masih sangat terbatas, yakni hanya sekitar 5 liter per detik, sehingga belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat secara optimal.

“Kami menyadari bahwa produksi air di embung saat ini belum maksimal. Oleh karena itu, kami bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait tengah mencari solusi jangka panjang, termasuk pengembangan embung atau pencarian sumber air alternatif,” lanjut Zaharuddin.

Kemudian, pihak PDAM memastikan bahwa penagihan hanya akan dilakukan apabila terdapat pemakaian air yang tercatat pada meteran pelanggan. Bagi pelanggan yang tidak menerima aliran air atau tidak menggunakan air sama sekali, tidak akan dikenakan biaya maupun penagihan.

“Kami sudah instruksikan kepada bagian teknik untuk mengajukan usulan pengembangan infrastruktur air bersih pada bulan September. Sementara itu, bagi wilayah yang belum terjangkau aliran air, kami pastikan tidak ada pungutan biaya apa pun,” tegasnya.

Langkah penundaan ini menjadi bentuk kepedulian PDAM Tirta Nusa terhadap kondisi masyarakat Sedanau yang sejak lama menghadapi keterbatasan akses air bersih. Zaharuddin menutup pernyataannya dengan harapan, ke depan seluruh warga di wilayah tersebut dapat benar-benar merasakan kemerdekaan air bersih layak dan berkelanjutan.

(***Hn)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version