
Tanjungpinang, (harianmetropolitan.co.id) – Jajaran Satreskim Polresta Tanjungpinang mengamankan seorang pelaku kasus dugaan penyelundupan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia.
Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol. H. Ompusunggu melalui Kasi Humas Polresta Tanjungpinang Iptu Giovany Casanova menyampaikan pelaku berinisial AA (49).
“Pelaku yang diamankan seorang pria berinisial AA. Tersangka AA diketahui beralamat tinggal di Kota Tanjungpinang,” ujar Giovany saat merilis kasus tersebut, Senin (13/02/2023).
Ia menyampaikan, kasus dugaan penyelundupan PMI ilegal ini terjadi di pelabuhan internasional Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) beberapa waktu lalu.
“Untuk korban ada satu orang yakni, berinisial YM berjenis kelamin perempuan. Korban YM tersebut diketahui dari Provinsi Nusa Tenggara Timur,” terang Giovany.
Adapun barang bukti yang diamankan dalam kasus ini, lanjut Giovany, yakni berupa 1 buah fotocopy paspor yang dilegalisir, 1 buah tiket kapal dari Batam ke Tanjungpinang, 1 buah tiket kapal dari Tanjungpinang ke Malaysia, 1 buah fotocopy KTP korban YM dan 1 buah fotocopy BPJS pelaku AA.
“Pelaku diamankan di Pelabuhan Internasional SBP Kota Tanjungpinang yang mana pelaku AA diduga akan memberangkatkan korban YM ke negara Malaysia,” katanya.
Setelah dilakukan interogasi terhadap pelaku AA, sambung dia, bahwa pelaku AA diduga kuat telah melakukan tindakan Orang Perseorangan yang melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia terhadap seorang perempuan yang merupakan korban berinisial YM,” ungkap Giovany lagi.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan dengan Undang-undang tentang PMI sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 81 Jo Pasal 69 UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.15 juta,” tutupnya. (Rindu Sianipar)