harianmetropolitan.co.id, NATUNA– Kinerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Natuna, di bawah pimpinan Ewita Yuda kembali mendapat sorotan tajam.
Kali ini, Ewita Yuda mendapat teguran keras, dari Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, saat acara pelantikan pejabat fungsional, Direktur RSUD Kabupaten Natuna, Senin pagi, 8 April 2019, di Halaman Kantor Bupati Natuna.
Teguran itu di saksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan Siswandi dan para Kepala OPD serta ratusan pegawai ASN lainnya.
Bupati Natuna “kesal”, lantaran ada kesalahan dalam “surat pelantikan”. “Kok atas nama bupati, habis itu bupati lagi di bawahnya, itu apa,” tanya orang nomor satu di Natuna terheran-heran, dalam pidatonya.
Iapun telah menyoret kesalahan tersebut agar diperbaiki. Baginya, perbuatan Kepala BKPP Natuna sangat teledor. Iapun menegur, bahwa menjadi kepala badan atau dinas, tidak boleh sembarangan.
Bahkan, Sekretaris BKPP Natuna juga tidak luput dari teguran atas kesalahan administrasi pelantikan pejabat fungsional itu. “Harusnya sekretaris juga koreksi. Jangan gagah-gagahan, jadi sekretaris dinas, jadi Kabid, kerjanya goblok,” ucap Hamid. “Ingat, kerja itu harus teliti dan rapi,” tambahnya.
Kekecewaan Hamid akan “bobroknya” kinerja Kepala BKPP Natuna, bukan tanpa alasan. Teguran ia sampaikan di muka umum, agar menjadi pelajaran bagi para ASN.
Ia pun menceritakan bagaimana dulu ia didik dengan keras oleh pimpinannya. “Kalau di jaman saya dulu, sudah di buang pimpinan berkasnya. Tapi memang betul, bagus juga. Karena takut di buang, kerjanya dirapikan, tidak boleh di tipex sedikit pun. Sekarang enak, kalau salah tinggal print. Sudah kerja tambah mudah, tapi jangan tambah goblok pula kerjanya,” katanya.
Hamid menduga surat tersebut tidak di koreksi, alias main letak saja. “Koreksi dulu, jangan asal paraf aja. Paraf itu bisa mengantar kita masuk penjara . Ingat itu pesan saya,” tegasnya. (*Rian)
Telah dibaca 1795 kali
