
Jabat : “Semua berkat bantuan Polres Natuna”
harianmetropolitan.co.id, NATUNA– Politisi Partai Nasdem, Lamhot Sijabat alias Jabat, warga Kecamatan Bunguran Batubi, mendampingi puluhan pekerja proyek D.I Tapau Kanan Paket I Tahun 2018 lalu, ke Kepolisian Resort Natuna, Selasa 9 April 2019.
Dirinya ikut serta mendampingi pekerja lantaran prihatin atas kondisi masyarakat. ” Kasihan mereka, upah selama 3 bulan belum dibayar pihak kontraktor, mau kasih makan anak istri, duit dari mana,” ucapnya prihatin.
Persoalan antara pekerja dan PT. Benteng Indo Raya dalam proyek pembangunan D.I Tapau Kanan Paket I tahun 2018 lalu telah berbuntut panjang.
Pasalnya, meski pekerjaan sudah selesai dan kontraktor PT. Benteng Indo Raya, yang menangkan tender senilai Rp. 37.029.000.000 di bayar 100%, namun upah pekerja tidak kunjung di bayar. Alhasil, proyek milik BWS Sumatra IV itu meninggalkan utang sekitar Rp 321.000.000 (Tiga Ratus Dua Puluh Satu Juta Rupiah).
Atas persoalan itu, para pekerja sepakat melaporkan Satker BWS Sumatra IV, Eris Hendrabuana, Rian anak Mat Kacau dan sang kontraktor PT. Benteng Indo Raya ke aparat penegak hukum Kepolisian Resort Kabupaten Natuna.
Pelaporan ini terjadi lantaran pihak pekerja telah berulang kali di “bohongi” oleh pihak Satker BWS Sumatra IV, Eris Hendrabuana. “Janjinya bulan Maret, sampai sekarang tidak jelas,” ucap kepala pemborong, R. Simanjuntak saat melaporkan masalah ini ke kepolisian, Selasa 9 April 2019.
Bak gayung bersambut. Kinerja kepolisian langsung membuahkan hasil. Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Natuna I , GK. Sembiring, menerima kedatangan masyarakat, dan mencoba memediasi antara pihak pekerja dengan sang kontraktor. Alhasil, terjadi kesepakatan, dimana pihak kontraktor akan segera membayar upah karyawan. “Kami senang, berkat bantuan Polres, pihak kontraktor PT. Benteng Indo Raya yaitu pak Said bersedia membayar tanggal 19 April 2019 ini,” kata R. Simanjuntak.
Sementara itu, Lamhot Sijabat (Jabat), saat dikonfirmasi usai mendampingi masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi mengaku, bahwa hal tersebut merupakan kewajiban sesama manusia, untuk saling membantu. “Semua berkat Polres Natuna, saya hanya menjembatani saja,” ucap pria paruh baya itu singkat.
Iapun berharap, agar pihak PT. Benteng Indo Raya dan Satker BWS Sumatra IV, dapat menepati janjinya terhadap masyarakat. “Polisi sudah memediasi, jangan sampai kontraktor membohongi masyarakat lagi,” katanya.
Iapun meminta, agar setiap proyek dari kementrian dapat dijalankan dengan baik, khusunya soal pembayaran upah pekerja. “Semoga hal ini tidak terulang lagi,” katanya. (*Rian)