Masyarakat Demo Tolak RUU Pertanahan Di Jambi

harianmetropolitan.co.id, Jambi– Forum Keluarga Besar Petani Tebo melakukan aksi demo di kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jambi, Senin 23 September 2019.

Dalam orasinya, Abdullah, mengatakan, penguasaan sektor agraria sangat bertolak belakang dengan nilai sejarah kepemilikan hak atas tanah. Eksploitasi lahan secara besar-besaran mengakibatkan banyaknya korban dari kalangan masyarakat.

“Ketika pemerintah memberi izin lokasi perkebunan untuk perusahaan, kenapa selalu saja bersinggungan dengan perkebunan masyarakat, sehingga menyebabkan konflik antara masyarakat dan perusahaan.

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan maupun HTI, telah menjadi penyumbang konflik terbesar di sektor agraria. Tak khayal ketika perusahaan ini masuk ke desa-desa, akan menyebabkan konflik yang mengakibatkan hilangnya lahan perkebunan masyarakat. Lagi-lagi selalu masyarakat yang jadi korban.

“Belum lagi rancangan undang-undang pertanahan, yang sedang dibahas oleh DPR RI bersama pemerintah tanpa mempertimbangkan situasi sektor agraria yang menyangkut hajat hidup orang banyak. DPR dan pemerintah bersikukuh mengesahkan RUUP di akhir September tahun ini. Beberapa pasal yang ada di dalam RUUP sangat bertentangan dengan prinsip reforma agraria sejati. Apabila RUUP ini disahkan maka akan banyak letusan konflik yang terjadi, intimidasi dan kriminalisasi terhadap petani akan langgeng melalui pengadilan pertahanan. Belum lagi, Perda adat sebagai pengakuan wilayah masyarakat, masih mentok di meja pemerintahan,” beber Abdullah.

Atas persoalan diatas, Forum keluarga besar petani Tebo menyatakan 4 poin, diantaranya menolak RUU Pertanahan, Mendesak pemerintah segera membentuk tim gugus tugas reforma agraria di Jambi yang melibatkan forum keluarga besar petani tebo, Mendesak pemerintah segera menerbitkan pelepasan Kawasan hutan di lokasi prioritas reforma agraria, hentikan kriminalisasi dan intimidasi terhadap petani dan segera terbitkan Perda pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat di Kabupaten Tebo.

Pantauan dilapangan, terlihat ratusan petani ini membawa berbagai atribut, dan banyak pihak kepolisian yang berjaga-jaga mengawal jalannya aksi.

Adapun yang tergabung dalam Forum Keluarga Besar Petani Tebo ini ialah: Serikat Tani Tebo, Serikat Tani Sumay Mandiri, Petani Eco Pakai Desa Olak Kemang, Kelompok Tani Bersatu Jaya, Kelompok Tani Sumber Makmur Bersama, Masyarakat Adat Talang Mamak, KPA wilayah Jambi, Yayasan Keadilan Rakyat, dan Walhi Jambi.

Saat ini, massa telah melakukan aksi di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, dan terus berlanjut ke Kantor Gubernur Jambi.

Laporan: Novalino

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version