Persoalan WNI Di Natuna, Ini Perjuangan Pemerintah Daerah Untuk Masyarakat

harianmetropolitan.co.id, Natuna– Bupati Kabupaten Natuna, Abdul Hamid Rizal, melakukan rapat terkait dampak sosial obeservasi WNI dari Wuhan, Cina di Kabupaten Natuna, Kamis 6 Februari 2020.

Rapat ini guna menjelaskan hasil pertemuan pemerintah daerah bersama Kemenkopolhukam dan Komisi IX DPR RI, kemarin, di Jakarta.

Rapat di aula kantor Bupati tersebut dihadiri, Ketua DPRD Natuna, Andes Putra, Sekretaris Daerah Natuna, Wan Siswandi, dan seluruh stakeholder, termasuk media nasional dan lokal.

Bupati Natuna, Hamid Rizal saat menyampaikan sambutan. foto (ist)

Rapat ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran masyarakat Natuna, terkait bahaya virus Corona. Ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh orang nomor satu di Natuna itu, diantaranya, Bupati meminta agar, pemerintah pusat dapat menjamin kesehatan warga Natuna, dengan membangun posko kesehatan, Kementrian Kesehatan berkantor di Natuna.

Bahkan, Hamid menegaskan, agar pemerintah pusat dapat membantu daerah dalam melengkapi fasilitas RSUD Natuna yang kini masih tipe C. “Kalau dapat, dengan bantuan pusat, RSUD Natuna naik tipe A,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf pemerintah pusat terhadap masyarakat Natuna, atas keterlambatan sosialisasi penempatan WNI dari Wuhan. Bupati menjelaskan, keterlambatan informasi, karna pemerintah Tiongkok hanya memberi waktu 24 jam untuk WNI keluar dari Wuhan, Cina, sehingga tidak ada waktu untuk memberi sosialisasi.

Sejumlah awak media, OPD, dan FKPD di Kabupaten Natuna. foto (ist)

Pihak pemerintah juga menjamin, WNI itu sehat, bahkan syarat dari World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Tiongkok, batuk dan pilek saja tidak boleh keluar. Sehingga, setelah di cek di beberapa tempat yang memiliki pangkalan militer memadai, sehingga dipililah Natuna.

Oleh sebab itu, pemerintah pusat berharap, agar masyarakat dan para pejabat tidak khawatir, karna penanganan WNI sesuai prosedur WHO. (*Rian)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version