
harianmetropolitan.co.id, Anambas – Upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19), Ketua Komisi I DPRD bersama Forkopimda Kabupaten Kepulauan Anambas melakukan sosialisasi Sosial Distancing, penyemprotan disinfektan, dan monitoring kedatangan warga dari luar Kabupaten Kepulauan Anambas, di Desa, dan Kecamatan Palmtak, Kute Siantan dan Siantan Utara, Minggu, 29 Maret 2020.
Monitoring kedatangan warga dari luar Kabupaten Kepulauan Anambas dilakukan, pengecekan, pendataan,
Patroli, dan himbauan tentang Sosial Distancing, Fysichal Distancing serta Sosialisasi Covid-19.
Kemudian Penyemprotan Disinfektan ditempat fasilitas umum seperti Masjid, Mushola, Sekolah, Pelabuhan, Kantor, Desa, Gedung, Posyandu, Pustu dan tempat lainnya. Selanjutnya penyemprotan ini dilakukan secara garis besar untuk dirumah-rumah warga.
Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Yusli YS, menjelaskan, kegiatan ini adalah upaya pencegahan yang bersifat umum. Dan ia meminta, tenaga medis agar mengecek, dan memastikan warga dalam keadaan sehat.
“Warga yang melakukan isolasi mandiri diminta Kades dan Camat, untuk mengawasi agar tidak keluar rumah. dan bagi keluarga dan warga yang diisolasi untuk tidak menjenguk,” pinta Yusli.
Selain itu, Yusli juga menyarankan agar diberi semacam pemberitahuan di depan pintu rumah yang sedang melakukan isolasi mandiri, agar warga sekitar mengetahuinya.
“Saya minta Pemerintah agar membuat rencana aksi langkah serius untuk mengatasi keluar masuk orang ke Kabupaten Kepulauan Anambas,” ujarnya.
Jika Pemerintah belum siap untuk karantina wilayah yang sesuai dengan undang-undang nomor 6 tahun 2018, atau istilah lain lockdown yaitu salah satunya membuat tempat khusus untuk dilakukan karantina orang yang datang di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Apakah di suatu pulau atau tempat lain yang tentunya didukung disiapkan sarana dan prasarana sesuai SOP karantina, karena itu menurut kita, cara ini lebih efektif,
karna saat Ini hasil pantauan kita karantina orang secara mandiri yang dilakukan bagi pendatang atau yang baru pulang ke Anambas dari berbagai daerah bahkan ada dari daerah zona merah, saat ini dipandang kurang efektif,” tegas Yusli.
“Jika ini tidak dilakukan maka kita akan kewalahan melakukan pencegahan – pencegahan dengan serba keterbatasan yang kita miliki, khususnya alat terkait penanganan Covid-19 (APD dan lainnya), semua serba susah didapatkan dan juga tidak bisa di minimize dalam penggunaanya, bisa saja akan boros karena penyebaran wilayah kita dan tidak bisa menjamin ketersediaannya lagi dan sampai waktu kapan,bisa didapatkan lagi,” cetusnya
Sementara jika sudah menentukan titik atau tempat khusus untuk karantina, akan mempermudah kerja rekan – rekan medis dalam upaya untuk fokus dalam pencegahan dan penangan Covid -19.
Yusli berharap kepada tim gugus tugas dan relawan bisa fokus dalam upaya pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan covid-19 ini.
“Semoga kita tetap semangat dalam menjaga dan menyelamatkan daerah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua,” ujar Yusli. (Roza)