Minim Fasilitas, Hadi Candra Minta Disdik Kepri Lebih Memperhatikan SMK di Natuna

Natuna- (harianmetropolitan.co.id). Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Hadi Candra berharap Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pendidkan lebih memperhatikan lagi keberadaan SMK di Kabupaten Natuna.

“Saya minta Disdik Provinsi memberikan perhatian lebih kepada SMK yang ada di Kabupaten Natuna, baik fasilitas laboratorium maupun kualitas tenaga pengaharnya,” ujar Hadi Candra saat dijumpai di kediamannya Ranai Darat, Senin (1/6/2020).

Hadi menyayangkan sekolah unggulan SMK 1 Bunguran Timur yang dulunya dikenal dengan SMK Kelautan dan Perikanan minim perhatian, padahal menurutnya, Natuna yang sebagaian besar wilayahnya lautan dengan potensi sumber daya ikan yang melimpah harus dapat dikelola dengan maksimal demi kesejahteraan masyarakat.

“Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor kelautan dan perikanan merupakan keharusan bagi daerah seperti kita, makanya harus disiapkan tenaga-tenaga terampil untuk mengelola itu semua, salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan SMK,” paparnya.

Selain untuk mengelola sumber daya ikan yang ada, lulusan SMK diharapkan dapat diserap langsung di dunia kerja atau mereka berwirausaha sendiri, tentunya kurikulum dan sarana laboratorium praktek yang memadai.

“Kalau kita melihat saat ini SMK tersebut semakin hari semakin menurun, apakah itu jumlah muridnya, terus prestasi anak didiknya. Perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi mutlak diberikan, jangan sampai tempat praktek mereka yang tidak ada, padahal itulah menjadi modal utama saat mereka lulus dan masuk dunia kerja nantinya,” terang Politisi Partai Golkar ini.

Sementara itu mantan Kepala SMK Kelautan dan Perikanan yang saat ini menjadi Pengawas SMA-SMK Provinsi Kepulauan Riau, Hasmar Nasution menyampaikan, bahwa sekolah yang berdiri tahun 2004 dengan empat jurusan terdiri dari teknik kapal, nautika, pengolahan hasil perikanan budidaya ikan laut dan air tawar memang perlu perhatian lebih dari pemerintah.

“Fasikitas gedung laboratoriumnya memang ada namun peralatannya merupakan peralatan lama, memang sih dengan alat tersebut mereka bisa bekerja, namun tidak maksimal, apalagi peralatan industri pengolahan ikan, teknik kapal tentunya sudah mengalami perkembangan teknologi terbaru, kalau tidak disesuaikan nanti lulusannya akan sulit berkompetensi di dunia kerja,” terang Hasmar Nasution.

Terakhir Hasmar berharap semoga kedepan pemerintah provinsi memberikan perhatian lebih, sebagai sekolah unggulan tentu saja fasilitas belahar mengajar juga harus maksimal sehingga lulusan yang dihasilkan akan berkualitas juga. Dani.

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version