
(foto: Komisioner Divisi Sosialisasi Sumber Daya Manusia KPU Anambas, Jumadil Hakim)
harianmetropolitan.co.id, Anambas,– Warga Kabupaten Anambas dan dunia jagat maya dihebohkan pasca adanya 5 warga Anambas terpapar virus covid19. Naasnya, virus itu sampai menyasar seorang dokter RSUD Palmatak.
Penyebaran covid19 di wilayah Kabupaten Anambas mulai mengkhawatirkan, apalagi jumlah pasien naik signifikan.
Pemerintah tentu sudah berusaha maksimal mencegah penyebaran virus mematikan tersebut, hingga menghabiskan anggaran sekitar Rp31 miliar.
Ironisnya, ditengah lonjakan covid19, Komisi Pemilihan Umum Anambas “malah” menyelenggarakan debat publik Bupati dan Wakil Bupati Anambas di Kota Batam, nota benenya berstatus zona merah covid19.
Komisioner Divisi Sosialisasi Sumber Daya Manusia KPU Anambas, Jumadil Hakim, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, kegiatan debat publik ini sudah di sepakati oleh ketiga paslon, KPU Anambas termasuk Bawaslu Anambas. “Rencananya debat akan dilaksanakan di Kota Batam tanggal 17 November 2020,” ucap Jumadil Hakim, Ahad 8 November 2020.
Jumadil Hakim menjelaskan, diadakannya debat di Kota Batam mengingat kondisi keterbatasan tempat di wilayah Kabupaten Anambas.
Pengalaman sebelumnya saat pengundian nomor urut calon. Jadi setelah di evaluasi, hanya gedung BPMS tempat yang memungkinkan, sementara kemaren itu cuaca hujan, sehingga suara genting lebih keras dibandingkan suara spikernya dan dikhawatirkan hasilnya tidak maksimal.
Ia juga tidak ingin, penyampaian misi dan visi pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Anambas tidak maksimal sebab nanti paslon akan menggunakan hasil rekaman debat untuk bersosialisasi kepada masyarakat.
“Nantinya timbul kesan KPU Anambas mengadakan kegiatan debat publik asal – asalan,” katanya. Ia juga berdalih, jika pihak paslon tidak sepakat maka pihak KPU Anambas akan melaksanakan disini saja (Anambas).
Rencananya waktu debat selama 3 hari, 1 hari keberangkatan, 1 hari pelaksanaan, 1 hari kepulangan. Ia juga menambahkan, pihak KPU Anambas yang memfasilitasi keseluruhan, terkait protokol kesehatan dan pihak KPU sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan gugus tugas untuk membawa pasangan calon tersebut ke Batam semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan.
“Maksimal 4 orang tim kampanye ditambah 2 orang paslon, yang bisa hadir hanya 6 orang,” katanya.
Sementara untuk penyiaran melalui televisi, akan diusahakan menggunakan TV Nasional. “Selanjutnya masih melaksanakan rapat pleno terkait anggaran, kalau anggaran cukup dilaksanakan debat menggunakan TV nasional,” katanya.
Sementara itu, ketiga tim kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Anambas belum berhasil di konfirmasi terkait keseriusan ketiga calon pemimpin Anambas itu dalam mencegah penyebaran covid19.
Apakah lebih mementingkan debat publik diluar daerah atau didalam daerah demi keselamatan masyarakat, sebab bukan tidak mungkin, terjadi claster baru yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
KPU Kabupaten Natuna dapat menjadi percontohan, dimana pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Natuna sepakat tidak melaksanakan debat publik di Kota Surabaya demi keselamatan masyarakat Natuna dari bahaya covid19. Peristiwa ini juga sebagai tolak ukur masyarakat untuk menilai, calon pemimpin yang peduli dengan keselamatan masyarakatnya. (*Redaksi/Roza)