Sudah Sampaikah Negeri Ini Pada Mutu Pendidikan Yang Dicita-citakan?

(Penulis : Nur Mukhamad Mirza S.Pd. Guru SMPN 4 Genting)

harianmetropolitan.co.id, Anambas–
Mutu merupakan suatu tingkatan dari baik buruknya sesuatu. Menurut Edward Deming, mutu ialah ‘’apredictive degree of uniformity and dependability at a low cost, suited to the market’’. Mutu sendiri memiliki beberapa elemen, diantaranya sebagai berikut ;

1. Meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Mencangkup produk,jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. Kondisi yang selalu berubah. Melalui beberapa elemen-elemen diatas maka dapat di definisikan baku mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.

Sedangkan mutu pendidikan merupakan kemampuan system pendidikan, baik dari segi pengelolaan maupun dari segi proses pendidikan itu sendiri, diarahkan secara efektif untuk meningkatkan nilai tambah dari factor-faktor input (besarnya kelas, sekolah, guru, buku pelajaran, situasi belajar, dan kurikulum, menajemen sekolah, keluarga) agar dapat menghasilkan output setinggi-tingginya.

Indonesia selayaknya Negara berkembang lainnya, yang selalu memperjuangkan mutu pendidikan agar terus meningkat. Namun ada satu fakta yang harus diterima bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal jika dibandingkan oleh negara-negara di luar negeri.

Kebanyakan dari masyarakat Indonesia masih tidak menomor satukan pentingnya pendidikan. Bahwa sebenarnya pendidikan merupakan bagian dari indeks pembangunan dan merupakan elemen pengukur maju atau tidaknya suatu negara.

Jadi ketika muncul sebuah pertanyaan, sudah sampaikah negeri ini pada mutu pendidikan yang di cita-citakan?, jawabanya belum. Mengapa demikian, hal yang paling dasar yang dapat dilihat sebagai tolak ukur yaitu menurunnya kualitas guru, sarana belajar dan bahkan karakter dari para siswa dan siswinya. Selain hal tersebut, penduduk di daerah terbelakang, permasalahannya yaitu sarana pembelajaran.

Ada beberapa penyebab mengapa kualitas pendidikan di Indonesia itu rendah, pertama adalah akibat dari rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia karena tidak memiliki tujuan yang tepat. Kedua, mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, biaya yang di maksud keseluruhan dari pembiayaan seperti buku, transporatsi dan lain – lain.

Ketiga, mengenai standarisasi pendidikan di Indonesia. Dalam mencapai mutu pendidikan yang di inginkan maka standarisasi harus diperhatikan.

Selain hal diatas sebenarnya masih banyak lagi penyebab-penyebab mengapa rendahnya mutu pendidikan di negeri ini. Hal diatas hanya dijadikan sebagai pandangan dan yang menjadi garis besar dalam menganalisa permasalahan ini. Diharapkan negeri ini dapat mencapai mutu pendidikan yang lebih baik sehingga mengangkat dejarat negeri ini di mata khalayak dunia dan menjadikan generasi-generasi yang gemilang. (*)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version