
NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten secara virtual, di Kantor BP3D Natuna, Kamis 27 Mei 2021.
Dalam kesempatan itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Natuna, Hikmatul Arif mewakili Bupati Natuna membuka acara gelar inovasi teknologi tepat guna berharap hasil karya anak Natuna yang berkompetisi menjadi motivasi dan membangun Kecamatan dan Desa.
Hikmatul Arif menyampaikan apresiasi pada kegiatan ini diharapkan akan memunculkan peserta yang mampu mengaktualisasikan permasalahan yang ada di lingkugannya kedalam sebuah teknologi sehingga bermanfaat bagi masyarakat serta bakat Para innovator di Kabupaten Natuna mampu menampung minat dan bakat putra putri Natuna sebagai potensi Bangsa.
“Beragam sektor di desa bisa dikembangkan dengan hasil yang melimpah diantaranya kerajinan, sektor pertanian, dan peternakan,” ucap Arif.
Ia berharap, Desa dapat megelola sumber daya dan potensi dengan menggunakan TTG hendaknya dapat di singkronkan dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah.
Arif menuturkan, inovasi adalah semua gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk dan jasa. Inovasi juga segala hal yang dihasilkan dengan melalui suatu proses yang panjang serta juga kumulatif, meliputi banyak proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan hingga ke implementasianya di pasar.
“Saya yakin ide yang diciptakan Natuna bisa mengembangkan potensi desa, dan meningkatkan ekonomi masyarakat, untuk itu, kata Arif, diperlukan campur tangan pemerintah desa untuk mendukung pola fikir masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), “ tutur Arif.
Sementara Sekretaris Dinas PMD Tabranizal, SE, M.Si, dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas PMD Kabupaten Natuna menyampaikan, bahwa kegiatan TTG telah mengundang 15 Kecamatan di Natuna dan ini merupakan kegiatan yang sudah digelar selama dua tahun terakhir.
Dengan mengingat dan mempertimbangkan situasi dan kondisi TTG tahun ini di ikuti 5 peserta dari 15 Kecamatan yang di undang.
Ia juga berharap, kepada Camat se- Kabupaten Natuna untuk memberikan motivasi atau dukungan kepada inovator yang ada di Desa dan kelurahan agar dapat mengikuti lomba inovasi tahun depan.
Ia menyebutkan, Natuna pernah meraih juara tingkat nasional pada tahun 2017 dari posyantek Kecamatan Bunguran Barat dengan inovasi bagan terapung.
“Tahun 2018 kita juga meraih juara harapan dua tingkat Provinsi dari posyantek Kecamatan Bunguran Timur dengan inovasi cabe smart,” kata Tabranizal.
Kemudian, inovasi cabe smart two pada tahun 2020 meraih juara harapan 1 tingkat nasional. Bukan itu saja cabe smart two meraih juara 3 ajang internasional di Taiwan dan Juara 1 di Afrika.
Menurutnya, raihan tersebut tidak lepas dari potensi masyarakat Natuna yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga Internasional.
Tabranizal berharap, lomba TTG dapat memberikan motivasi kepada masyarakat Natuna.
Acara dilanjutkan presentasi materi berdasarkan proposal peserta yang masuk melalui panitia, peserta mempresentasikan dan memperagakan inovasi teknologi masing-masing peserta secara bergantian diamati oleh audien yang hadir sevara offline maupun virtual, serta di nilai dengan seksama oleh juri yang terhubung secara virtual yaitu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang yaitu Eko Kuncoro Pramono, ST, M.T, serta juri dari DPMD Dukcapil Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Sedangkan juri offline di minta dari Dinas Pertanian Kabupaten Natuna yaitu Zulfikar, SH, MM di Bidang Peternakan, serta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yaitu Slamet. S,SKM di Bidang Kesehatan Masyarakat.
Adapun masing-masing nama atau tim peserta dengan judul inovasi teknologi tepat guna adalah:
1. Jumaidi dan kawan-kawan (judul Inovasi; MooApps Inovasi Monitoring Kesehatan Ternak Berbasis Teknologi sebagai solusi pemulihan ekonomi Desa dan UMKM pada masa pandemi Covid-19).
2. Ramli (judul Inovas; Cairan Pengkilap Ekonomis Serba Guna).
3. Altaf Haidar Ridwan dan kawan-kawan (judul Inovasi; Rainzer/ Rain Handsanitizer) Air Hujan dan Air Laut menjadi Handsanitizer Non Alkohol sebagai solusi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
4. Sandi Pamungkas dan kawan-kawan ( judul Inovasi Basiltrik) Batako Pengahasil Listrik sebagai solusi kebutuhan akan energi listrik di Desa terpencil guna mewujudkan Substainable Development Goal (SDGs) Desa 2030 di Indonesia.
5. Dina Kartika dan kawan-kawan (judul inovasi: PAPI/Patok Sapi).
Setelah melewati proses hingga pukul 17:00:00 WIB akhirnya para juri berembuk dan memutuskan para juara :
1. Juara 1 diraih Jumaidi, dan kawan-kawan (judul Inovasi; MooApps Inovasi Monitoring KesehatanTernak Berbasis Teknologi sebagai solusi pemulihan ekonomi Desa dan UMKM pada masa pandemi Covid-19) mendapatkan tropi dan hadiah uang Rp. 3.000,000,00.
2. Juara II diraih Altaf Haidar Ridwan dan kawan-kawan (judul inovasi; Rainzer/ Rain Handsanitizer) “ Air Hujan dan Air Laut menjadi Handsanitizer Non Alkohol Sebagai solusi memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mendapatkan tropi dan hadiah uang Rp. 2,500,000,00.
3. Juara III, Sandi Pamungkas dan kawan-kawan (judul Inovasi Basiltrik) “ Batako Penghasil Listrik sebagai solusi kebutuhan akan energi listrik di Desa terpencil guna mewujudkan Substainable Development Goal (SDGs) Desa 2030 di Indonesia, mendapatkan tropi dan hadiah uang Rp.1,500,000,00.
Pembagian hadiah di serahan oleh Anrizal Zen, ST Kepala Dinas PMD Kabupaten Natuna sekaligus menutup acara, pada kesempatan yang sama Tabranizal, SE, M,Si Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Natuna, Slamet. S, SKM perwakilan Juri Lokal juga mendapatkan kehormatan menyerahkan hadiah peserta. Pada kesempatan penutupan acara lomba gelar TTG Tingkat Kabupaten Natuna ke-2.
Anrizal Zen, ST Kepala Dinas PMD Kabupaten Natuna memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada peserta dan para Juri juga panitia.
Ia mengatakan, kegiatan ini akan terus berlanjut setiap tahunnya, karena dilakukan secara berjenjang pada tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi hingga Nasional. Sehingga sangat diperlukan dukungan Para pihak tuntuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas potensi anak Bangsa dan perlunya kerja perhatian bersama.
“Partisipasi peserta tahun ini sangat menarik karena di ikuti oleh Murid SD kelas III yang sudah sangat berani, percaya diri dan mampu mempresentasikan serta menjawab pertanyaan,” ungkap Anrizal Zen.
Kedepan Anrizal berharap, perlu terus di data dan pantau talenta-telenta muda ini untuk terus di ikut sertakan berkarya dalam penyaluran minat dan bakatnya dalam inovasi teknologi berbasis tepat guna, melakukan kaderisasi.
Iajuga akan memberikan apresiasi dan perhatian, selain itu inovasi teknologi tepat guna ini juga dapat dikembangkan pada sector pasca panen dan budi daya perikanan, pertanian, peternakan, teknik, UMKM, BUMDes serta usaha produktif perempuan, PKK Desa, Dekranasda, Industri Rumahan.
Marhadi, SP selaku Kepala Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat (KPM) Dinas PMD Kabupaten Natuna, yang saat itu di damping oleh Wan Taufik Raffitra, S.IP selaku Kepala Seksi Pengembangan dan Penerapan TTG dibawah Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM) DPMD, media ini menemui usai acara juga mengatakan kegiatan ini harus terus dilakukan penyisiran untuk terus dilakukan identifikasi serta sosialisasi pada kelompok, independen, sekolah, instansi, setiap wilayah di Kabupaten Natuna melalui Para Stakeholder terkait.
Kegiatan ini akan berlanjut di tingkat Provinsi Kepri pada tanggal 15-17 Juni 2021 juga akan dilaksanakan secara virtual (online). Kabupaten Natuna mendapatkan 3 kuota yaitu juara 1 tahun 2020 yang sempat batalkan di adakan di Provinsi karena kondisi Covid-19.
Kemudian juara 1, dan 2 tahun 2021 tanpa seleksi. Provinsi juga memberikan kesempatan proposal melalui seleksi dan non seleksi yang mana kegiatan pendaftaran di buka 1-5 mei 2021, hingga berlanjut di tingkat Nasional tahun ini.
Pelaksanaan kegiatan Gelar Lomba TTG secara virtual perdana dilakukan di Kabupaten Natuna, persiapan dan pelaksanaan ini tidak telepas dari dukungan Multi Stakholder, seperti Dinas Komimfo Kabupaten Natuna yang sudah memfasilitasi teknis kegiatan secara virtual.
Dukungan juga dari Prokopim Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, kemudian Dinas DPMD Dukcapil Provinsi Kepri, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoenesia (LIPI) Subang, Dinas Pertanian Kabupaten Natuna serta Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yang membantu menjadi juri. Serta BP3D/Bappeda sebagai rumah induk litbang daerah yang telah memfasilitasi ruangan pertemuan sarana prasarana zoom meeting di tengah padatnya agenda pemerintah secara virtual di musim pandemi. Serta yang tidak kalah penting dukungan dari peserta Desa, Kecamatan melalui Posyantekdes, juga melalui sekolah, dan perorangan serta panitia.
Marhadi juga mengatakan, kondisi Natuna secara geografis, transportasi, jaringan internet, waktu, menjadi hal yang perlu di evaluasi dan pertimbangkan, kedepan bisa jadi yang di Kecamatan dan Desa yang jauh bisa di lakukan secara virtual dengan dukungan jaringan internet, melalui pendampingan dan binaan Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa (PD dan PLD) serta Para stakeholder wilayah.
Kedepan juga memungkin memiliki posyantek terpadu atau workshop inovasi TTG kawasan sehingga dapat di tempatkan reflika atau miniatur inovasi teknologi terpadu peserta lomba dan yang telah dimenangkan sebagai sarana edukasi dan untuk dikembangkan.
Wan Taufik juga menyambung pembicaraan sangat memungkinkan, DPMD akan terus melakukan pembinaan untuk memunculkan bibit-bibit inovator baru, melalui pembinaan pembinaan secara berjenjang.
Posyantekdes sesuai dengan kewenangan Desa dengan kegiatan lomba ini telah menghadirkan kreativitas dari inovator desa melalui Posyantekdes sebagi duta desa untuk memilih teknologi alternatif sederhana dan berdaya guna di desa dan tahun depan sangat diharapkan lagi tahun depan kepesertaannya sebagian besar mewakili dari Posandekdes dan kita atur lagi teknisnya berdasarkan cluster.
“Hanya saja terbatas karena situasi dan kondisi covid-19, kita tetap berkoordinasi dan berkirim surat ke Kecamatan Desa, sekolah dan melakukan identifikasi langsung,” ucap Wan Taufik.
Hal senada juga disampaikan juga oleh Agus Salim Sinaga, ST selaku Tenaga Ahli (TA) TTG Kabupaten yang tergabung dalam Tenaga Pendamping Profesional Indonesia.
Ia mengatakan perlu pekerjaan lanjutan sampai di lomba saja, perlu memasyarakatkan TTG di Masyarakat dan Pemerintah agar dapat meningkatkan ekonomi di tingkat desa berdasarkan potensi dan masalah, merajut kerja sama, fasilitasi dan kerja sama bibit-bibit inventor ini dapat lebih diberikan kesempatan mengembangkan diri di luar kemudian pulang ke kampung halaman dengan mengembangkan potensi daerahnya.
“Alhamdulillah kegiatan hari ini sukses,” ucap agus mengakhiri.(Sar)