
(Perkampungan warga Kampung Tua Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, telah dialiri listrik. Terlihat banyak kabel PLN melintas diatap rumah warga. foto-Dok)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Kampung Tua Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, akhirnya dialiri listrik PLN. Sekitar tiga puluh kepala keluarga (KK) di pesisir daerah Bunguran Besar itu, kini dapat merasakan listrik selama 24 jam, sejak Natuna ditetapkan jadi Kabupaten tahun 1999 lalu.
Hal itu terwujud berkat adanya dukungan dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat, sehingga PLN Ranai, memperluas jaringan listrik ke daerah tersebut.
Keberadaan listrik di daerah itu, membuat aktivitas di fasilitas umum berjalan lancar. Murid-murid SMPN 3 SATAP Segeram, kini bisa belajar dengan baik, begitu juga dengan Pelayanan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Segeram.
Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Ranai, Boni Sofianto, pada harianmetropolitan, Senin 26 Juli 2021, mengatakan, pihaknya hanya sebagai perantara dari kebijakan pemerintah. Apa yang dirasakan masyarakat, merupakan wujud dari perhatian pemerintah.
Boni bercerita, masyarakat Segeram sangat gembira karena daerahnya sudah dialiri listrik 24 jam. “Mereka mau nonton televisi, tinggal pencet,” kata Boni.
Saat ini, PLN Ranai masih menggunakan mesin PLTD, berbahan bakar minyak, sehingga biaya operasional sangat besar. Tidak seperti daerah di Jawa, sudah menggunakan energi air.
Oleh karena itu, ia berpesan agar masyarakat dapat menggunakan listrik seperlunya, agar tidak ada pemborosan. Sebab, daerah-daerah di pelosok desa juga membutuhkan listrik. (*Herry)