
LINGGA, harianmetropolitan.co.id – Patut diacungi jempol potret kinerja Pemerintah Desa Duara, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.
Pasalnya tak lama lagi warga dusun dua kampung kuit bakal menggunakan meteran air.
Dua periode tampuk kepemimpinan Desa Duara dipimpin oleh Azhar sebagai Kepala Desa, artinya tidak sia-sia kepercayaan yang diberikan masyarakat kepadanya sebagai pemimpin nomor satu di Desa Duara.
Kepala Desa Duara, Azhar mengatakan, di Desa Duara, dusun dua kampung kuit bakal ada perubahan untuk sarana air bersih yang sebelumnya kemarin belum menggunakan meteran air sekarang Desa jemput bola melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), direncanakan dusun dua kampung kuit bakal menggunakan meteran air.
“Penantian tersebut sudah hampir belasan tahun dinantikan masyarakat dusun dua kampung kuit, agar bisa menggunakan meteran air. Karena menurut mereka dengan menggunakan meteran air bisa memanfaatkan air dengan sebaik mungkin,” kata Azhar saat diwawancarai harianmetropolitan.co.id, Kamis, 19 Mei 2022.
Azhar menerangkan, anggaran yang digunakan untuk Pamsimas dusun dua kampung kuit, itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat yang melalui dinas PUPR Kabupaten Lingga, untuk teknis kerjanya nanti secara swakelola sehingga berbentuk kelompok dari dusun dua yang akan mengelola.
“Dan kelompok perencana kerja sudah terbentuk, melalui musyawarah, seblum itu juga masyarakat dusun dua kampung kuit sangat menyambut baik dengan adanya program ini,” terang Azhar.
Menurut Azhar, dengan hadirnya program berbasis Pamsimas ini, sangat membantu masyarakat, terutama di bidang lapangan pekerjaan, karena disitu nanti secara teknis kerja bakal ada pembuatan jalur pipa baru dengan begitu tentu akan menambah tenaga kerja, khususnya untuk warga dusun dua kampung kuit.
“Selain menambah lapangan pekerjaan, juga bermanfaat untuk penghematan air, dengan begitu juga masyarakat akan tau bagaimana cara memanfaatkan air dengan sebaiknya, sehingga tidak boros,” menurut Azhar.
Kendati demikian, kata Azhar seiring dengan selesainya pembangunan sarana air minum melalui program Pamsimas, warga dusun dua kampung kuit telah merencanakan, akan membentuk Kelompok Pengelola sarana Penyedian Air Minum (KPSPAM) Bukit Sebujang, yang nantinya, akan mengurus keberlanjutan dan pengembangan SPAM Pamsimas dengan harapan masyarakat dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
“Bila kelompok KPSPAM Bukit Sbujang telah terbentuk, maka kelompok tersebut yang akan mengelola sebanyak ratusan sambungan rumah (SR). Sesuai hasil kesepakatan masyarakat pemakai air, setiap pelanggan air Pamsimas dikenakan tarif pro-rata sebesar berapa per meter kubik pemakaian air. Itu nanti merekalah yang akan menentukan berapa,” terang Azhar.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat senang dengan adanya sambungan air megunakan meteran, karena menurut masyarkat, termasuk mencegah dengan tidak khawatiran susahnya air padamusim kemarau. Karena dengan adanya meteran air tentu orang lebih hemat megunakan air sesuai kebutuhan,” ungkap Azhar.
Namun, kata Azhar dengan hadirnya program Pamsimas di dusun dua kampung kuit. “Saya selaku Pemerintah Desa Duara mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dalam hal ini Bupati Lingga, M Nizar serta Kepala dinas PUPR Lingga,”ucap Azhar. (Hen/sar)