Dugaan Fiktif Pengadaan Bibit Bonsai, Disperkim Lingga Beri Klarifikasi

Lingga, harianmetropolitan.co.id – Dugaan adanya kasus fiktif dalam pengadaan bibit tanaman bonsai tahun 2021 di Lingga kembali mencuat dan memicu spekulasi yang mengaitkan sejumlah nama penting, termasuk istri Bupati Lingga, Maratusholiha.

Menanggapi hal ini, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Lingga segera memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang berkembang.

Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Lingga, Sumarno, menegaskan bahwa pengadaan bibit bonsai adalah bagian dari program memperindah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di beberapa lokasi strategis di Lingga, seperti Gedung Daerah Daik, Gedung Daerah Dabo, Taman Dabo, Ex Implement Timah Singkep, dan Pagoda Dabo Singkep. Ia memastikan bahwa program ini bukanlah fiktif dan telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Pengadaan bonsai pada 2021 tidak menggunakan e-katalog karena tanaman ini bukan produk pabrikan. Sistem Mbizz juga belum diberlakukan saat itu. Namun, semua pengadaan tetap sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ditetapkan,” kata Sumarno.

Ia juga menambahkan bahwa pengadaan tersebut telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan tidak ditemukan penyimpangan. Dari anggaran sebesar Rp 290.440.000, realisasi pengadaan mencapai Rp 281.500.000 yang dicairkan melalui tujuh tahap dengan penyediaan oleh CV penyedia.

Baca Juga :  Gangguan Jaringan Telkomsel di Pancur Bikin Resah, Pelanggan Mulai Beralih ke Indosat

“BPK sudah memeriksa seluruh dokumen dan lokasi bibit tanaman. Hasilnya, tidak ada masalah dalam pengadaan maupun penempatan bibit di lokasi yang ditentukan,” tambahnya.

Namun demikian, spekulasi terus berlanjut, menyeret nama Kepala Disperkim Lingga saat itu, Saparudin, yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Lingga, dan Maratusholiha, istri Bupati Muhammad Nizar. Tuduhan ini dianggap tidak berdasar dan segera dibantah oleh berbagai pihak.

“Spekulasi yang mengaitkan istri Bupati sangat disayangkan. Tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut, dan informasi yang beredar hanyalah upaya memelintir fakta,” ungkap seorang narasumber yang identitasnya dirahasiakan.

Ia juga menekankan bahwa Maratusholiha justru dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam mendukung masyarakat, terutama di sektor pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Lingga.

“Beliau banyak membantu masyarakat, termasuk saya yang merasakan langsung dukungan untuk mengembangkan usaha kecil. Tuduhan yang beredar sangat jauh dari kenyataan,” jelasnya. (Hendra)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan