NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Hujan lebat telah mengguyur Kota Ranai, Kabupaten Natuna, sejak Senin hingga hari ini, Selasa 25 Februari 2025.
Curah hujan yang tinggi ini merupakan bagian dari fenomena cuaca ekstrem, dan diperkirakan akan berlangsung hingga 28 Februari 2025.
Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Ranai, mengungkapkan bahwa wilayah Natuna berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada pagi, siang, sore, dan dini hari. Kondisi tersebut juga dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian besar daerah Natuna.
Menurut Feriomex Hutagalung, fenomena ini terjadi akibat adanya daerah konvergensi dan dipengaruhi oleh labilitas lokal serta kelembapan udara lapisan atas, tinggi di sekitar wilayah Kepulauan Natuna, sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan.
Selain hujan deras, peningkatan kecepatan angin di Laut Natuna Utara juga berisiko menyebabkan gelombang laut lebih tinggi selama periode ini, terutama di wilayah laut Natuna Utara, Perairan Utara Anambas, Perairan Natuna Anambas, Perairan Utara Natuna, Perairan Timur Natuna, dan Perairan Subi Serasan. Gelombang laut diperkirakan dapat mencapai ketinggian antara 1,25 hingga 3,5 meter, bahkan dapat mencapai 4 meter di Laut Natuna Utara. Kecepatan angin maksimum diperkirakan mencapai 30 Knot di Laut Natuna Utara.
Masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana, seperti Pulau Bunguran, Pulau Tiga, Pulau Laut, Pulau Serasan, dan Pulau Subi, diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir, tanah longsor, dan angin kencang dapat datang secara mendadak.
“Kami mengimbau masyarakat terdampak untuk selalu waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi. Selain itu, harap waspada terhadap peningkatan tinggi gelombang laut dan juga bisa terjadi tiba-tiba akibat angin kencang,” ujarnya. (***Hani)
