Mandala Pancur Kutuk Aksi Premanisme Berkedok LSM di Lingga

Lingga, harianmetropolitan.co.id – Aksi premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan kembali menuai kecaman di Kabupaten Lingga. Insiden kericuhan yang terjadi di Jalan Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, pada Rabu, 16 April 2025 lalu, menjadi sorotan tajam publik setelah viral di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, tokoh muda lokal yang dikenal vokal dalam isu sosial, Mandala Pancur, angkat bicara. Ia mengecam keras tindakan intimidatif yang dilakukan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), termasuk yang mengklaim berasal dari LSM Lang Laut.

“Aksi premanisme berkedok LSM adalah ancaman nyata bagi ketertiban masyarakat dan keamanan daerah. Ini bukan perjuangan sosial, tapi penyalahgunaan wewenang yang menyakiti warga kecil,” tegas Mandala dalam pernyataannya pada Selasa, 22 April 2025.

Menurutnya, modus operandi oknum tertentu dalam LSM tersebut mengarah pada praktik pemerasan serta kekerasan verbal dan psikologis terhadap masyarakat, khususnya warga desa. Hal ini, katanya, telah mencoreng nama baik LSM yang seharusnya hadir sebagai pembela rakyat kecil.

Mandala juga mendesak aparat penegak hukum untuk tidak tinggal diam. Ia menilai penting adanya tindakan tegas agar tidak ada ruang bagi siapa pun yang menyalahgunakan nama organisasi demi kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat.

“Polri dan instansi terkait harus bertindak tegas. Kita harus bersinergi untuk menertibkan dan menindak. Jangan biarkan warga hidup dalam ketakutan,” katanya dengan nada tegas.

Sebagai putra daerah yang tumbuh besar di lingkungan desa, Mandala menyatakan komitmennya untuk berada di barisan terdepan dalam melawan segala bentuk intimidasi.

“Saya siap berdiri di depan, bersama masyarakat dan penegak hukum, demi menjaga keamanan dan keadilan di kampung kami,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut tindakan oknum dalam tubuh LSM Lang Laut tidak hanya menciptakan keresahan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga sosial yang seharusnya menjadi mitra pembangunan.

Mandala mendorong agar masyarakat tidak tinggal diam dan berani melawan jika menghadapi situasi serupa. Ia berharap keberaniannya menyuarakan ketidakadilan bisa memicu kesadaran kolektif untuk menolak segala bentuk premanisme yang bersembunyi di balik kedok organisasi.

“Sudah saatnya kita hentikan premanisme gaya baru ini. Jangan biarkan organisasi yang seharusnya melindungi, justru menjadi sumber ketakutan,” pungkasnya.

Dukungan terhadap pernyataan Mandala datang dari berbagai kalangan masyarakat yang berharap pihak berwenang segera mengambil langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari intimidasi.

Hingga berita ini ditayangkan, redaksi harianmetropolitan masih berupaya mengonfirmasi kepada pihak terkait, baik dari internal LSM Lang Laut maupun Polres Lingga, apakah aksi yang terjadi merupakan bagian dari gerakan lembaga atau tindakan sepihak oknum tertentu. (Hendra)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version