
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Tim Penggerak (TP) Posyandu Kabupaten Natuna menggelar kegiatan sosialisasi peran Posyandu tingkat kecamatan dan desa di bidang kesehatan, yang dilaksanakan di Desa Binjai. Kegiatan ini dihadiri Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Natuna sebagai narasumber, serta diikuti para kader Posyandu Desa Binjai, Selasa 16 Desember 2025.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para kader Posyandu terkait penerapan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP), sehingga pelaksanaan pelayanan kesehatan di tingkat desa dapat berjalan lebih optimal dan terarah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna menghadirkan Erni Yusnita, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku ahli madya, sebagai pemateri. Dalam paparannya, ia menjelaskan konsep dasar Posyandu ILP, peran strategis kader, serta pentingnya integrasi layanan kesehatan dasar mulai dari ibu dan anak, remaja, hingga lanjut usia.
“Melalui Posyandu ILP, pelayanan kesehatan tidak lagi terpisah-pisah, tetapi terintegrasi sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan yang lebih menyeluruh dan berkesinambungan,” jelas Erni Yusnita. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Sementara itu, dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Riduan selaku PSM ahli muda menyampaikan materi terkait tata kelola Posyandu ILP, peran pemerintah desa, serta sinergi antara kader, pembina posyandu, dan pemerintah desa dalam mendukung keberlangsungan program. Ia menjelaskan bahwa Posyandu ILP memiliki enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus dijalankan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kepala Desa Binjai, Said Muhammad Abdul Rosyid, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas para kader Posyandu. Ia berharap para pembina Posyandu di Desa Binjai dapat lebih aktif dalam melakukan pembinaan, khususnya terkait tata kerja dan tata kelola Posyandu ILP.
“Jika enam SPM Posyandu ILP ini dapat berjalan sesuai harapan, maka akan sangat memudahkan desa, kecamatan, bahkan kabupaten dalam proses pembangunan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah desa untuk terus mendampingi para kader Posyandu dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, kader sering dihadapkan pada berbagai persoalan di lapangan yang membutuhkan pendampingan dan solusi cepat.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 50 orang peserta, terdiri dari kader Posyandu, pembina Posyandu desa, serta unsur terkait lainnya. Diharapkan, melalui kegiatan ini para kader semakin memahami peran dan fungsinya dalam Posyandu ILP, sehingga kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Desa Binjai dapat terus meningkat. (***Hani)