NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Natuna memastikan bahwa produk perikanan dari Kabupaten Natuna masih dalam kondisi aman dan layak ekspor. Hal ini ditegaskan oleh Iwan Setiawan, Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Balai Karantina Natuna, yang menanggapi isu terkait hambatan ekspor ikan ke luar negeri, khususnya ke Hongkong, Jumat 20 Juni 2025.
Menurut Iwan, informasi yang beredar merupakan bagian dari pembaruan kebijakan dagang dari negara tujuan dan tidak terkait dengan kualitas produk dari Natuna. Ia menegaskan bahwa sistem pengawasan di Natuna tetap berjalan sesuai standar nasional dan tidak mengalami kendala.
“Produk perikanan Natuna, termasuk aman hingga saat ini. Pengawasan dari pihak karantina tetap kami lakukan secara ketat seperti biasanya,” jelas Setiawan.
Ia juga menambahkan, ekspor ikan dari Natuna justru mengalami peningkatan sejak bulan Mei 2025 karena sedang memasuki musim tangkap. Jenis-jenis ikan yang mendominasi antara lain ikan layang, cumi-cumi, ekor kuning, pisang-pisang, kerapu, tenggiri, lobster, kepiting, rajungan, tongkol, lencana, dan sotong.
Distribusi pengiriman berasal dari berbagai wilayah di Natuna seperti Sedanau, Pulau Tiga, Selat Lampa, Ranai, hingga Serasan. Sebagian besar pengiriman dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang telah menjadi mitra tetap, meskipun ada juga beberapa pembeli langsung yang datang ke lokasi.
“Untuk bulan Mei saja, total pengiriman ikan segar atau beku mencapai 242.218,5 kilogram atau sekitar 242 ton, sedangkan untuk ikan hidup sebanyak 5.941 ekor. Nilai ekonomisnya sangat signifikan, mencapai sekitar Rp5,3 miliar,” ujar Setiawan.
Produk-produk tersebut dikirim ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Pontianak, Batam, Tanjung Pinang, Pekanbaru, hingga Semarang.
Dengan tingginya volume ekspor tersebut, Balai Karantina Natuna menegaskan komitmennya untuk terus menjaga mutu dan keamanan produk perikanan agar tetap memenuhi standar nasional dan internasional.
(***Hn)
