
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Tiga gedung terletak di kawasan Plaza Industri Kecil dan Menengah (IKM) Komplek Masjid Agung Natuna hingga kini belum juga dapat difungsikan. Padahal, ketiga gedung tersebut telah rampung dibangun pada akhir Desember 2023 lalu, Senin 28 Juli 2025.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Natuna (Disperindagkopum), Marwan Sjah Putra menjelaskan bahwa ketiga gedung itu terdiri dari Gedung Layanan Kementerian Koperasi dan UKM, Gedung Perindustrian (Pabrik Produksi), dan Gedung Pajangan Produk. Rencananya, ketiga fasilitas tersebut akan dilaunching pada awal 2024. Namun hingga kini, proses pengoperasian masih tertunda.
“Untuk gedung perindustrian atau pabrik, harus melalui tahapan uji kelayakan dari Kementerian Perindustrian. Ini untuk memastikan apakah layak beroperasi sebagai fasilitas produksi,” jelas Marwan.
Tak hanya itu, Marwan, juga mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat permohonan uji kelayakan sejak tahun 2024. Namun, karena kesibukan dari pihak kementerian, pengajuan tersebut belum mendapat respon dan kuota penjadwalan. Pengajuan pun kembali dilakukan di tahun 2025, namun saat ini Natuna juga tengah menghadapi tantangan efisiensi anggaran.
“Ini juga sudah kami laporkan kepada Bupati. Kami akan kembali ajukan permintaan ke Kementerian dan berharap bisa dikunjungi pada bulan Oktober 2025,” tambahnya.
Sementara itu, gedung besar PKM yang berada dalam kompleks tersebut juga mengalami kendala teknis. Plafon gedung tersebut rusak akibat diterjang angin kencang pada Februari 2024 lalu. Sayangnya, masa pemeliharaan sudah berakhir, dan proses penganggaran rehabilitasi membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.
“Kami sudah melakukan peninjauan. Kerusakan ini bukan karena kelalaian pengawasan, tetapi karena faktor alam. Untuk proses rehab, kami juga tidak bisa sembarangan karena semuanya diawasi langsung oleh pihak kejaksaan. Jadi harus sangat hati-hati,” ujarnya.
Meski demikian, Disperindagkopum tetap berupaya agar sebagian gedung bisa mulai dimanfaatkan, terutama untuk mendukung promosi dan pemasaran produk UMKM.
“Untuk Gedung PKM, lantai atas rencananya akan digunakan untuk memajang produk-produk UMKM, sementara lantai bawah akan dijadikan coffee shop. Harapannya bisa dimanfaatkan oleh pegawai kantor di sekitar Masjid Agung saat jam istirahat. Ini agar gedungnya lebih hidup,” ungkap Marwan.
Ia juga mengungkapkan rencana jangka panjang untuk menata area sekitar dengan membangun taman di lahan kosong di dekat gedung tersebut. “Tapi itu masih dalam tahap gambaran awal, dan belum ada perencanaan rinci. Nanti akan coba kami usulkan ke Dinas PU,” katanya.
Terkait peresmian, Kementerian Koperasi dan UKM disebut telah memberi lampu hijau untuk mengoperasikan gedung meskipun belum dilakukan launching resmi.
“Kementerian Koperasi juga menyampaikan tidak masalah bila belum diresmikan, yang penting bisa mulai dijalankan terlebih dahulu. Tapi memang kita masih butuh waktu cukup lama untuk mengajukan anggaran perbaikan,” tutup Marwan.
(***Hn)