NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Natuna terus mengintensifkan pengawasan terhadap pelajar di luar jam sekolah. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program jam wajib belajar malam yang sebelumnya telah ditetapkan melalui surat keputusan, yakni pukul 21.00 hingga 22.00 WIB, Senin 25 Agustus 2025.
Sekretaris Satpol PP Natuna, Efendi, menjelaskan bahwa patroli rutin dilaksanakan setiap malam Sabtu dan Minggu di sejumlah titik, mulai dari wilayah Pering, Penagi, Pelabuhan Penagi hingga ke Desa Tanjung. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya kerap menemukan pelajar nongkrong hingga larut malam, bahkan ada yang berduaan dengan lawan jenis di lokasi tertentu.
“Pernah ada beberapa pelajar yang kami amankan, datanya dicatat, lalu orang tuanya kami panggil untuk menjemput. Namun, kendala yang kami hadapi adalah para pelajar ini sering berpindah-pindah tempat. Jika suatu lokasi sudah pernah dirazia, mereka bergeser ke tempat lain sehingga pengawasan menjadi cukup sulit,” ungkap Efendi.
Meski demikian, Efendi menegaskan bahwa pengawasan utama terhadap anak sebenarnya berada di tangan orang tua. Satpol PP bersama sekolah dan komite hanya berperan mendukung melalui pengawasan eksternal.
“Bagi kami, anak-anak seharusnya sudah berada di rumah sebelum pukul 21.00 malam. Tidak ada alasan bagi pelajar untuk berada di luar hingga tengah malam. Itu sepenuhnya tanggung jawab orang tua untuk menasihati dan mengawasi, sementara kami hanya membantu mengendalikan saat mereka berada di luar,” tambahnya.
Selain pengawasan pada malam hari, Satpol PP juga siap menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pelajar yang berkeliaran pada jam belajar sekolah. Jika ditemukan, pihaknya akan segera turun ke lapangan melakukan razia sesuai dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kasat Satpol PP.
Efendi berharap, peran orang tua dan sekolah dapat berjalan beriringan dengan tugas Satpol PP agar pembinaan terhadap generasi muda di Natuna bisa lebih maksimal.
(***Hn)
