Mahasiswa STAI dan HMI Gelar Aksi, Sampaikan 12 Tuntutan di DPRD Natuna

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Natuna menggelar aksi di depan Gedung DPRD Natuna. Setelah berorasi, massa kemudian diarahkan masuk untuk melakukan audiensi bersama anggota dewan di ruang rapat paripurna, 4 September 2025.
Kedatangan mahasiswa diterima langsung oleh pimpinan dan anggota DPRD Natuna. Turut hadir Ketua DPRD Rusdi, bersama anggota lainnya yakni Wan Aris Munandar, Dedi Yanto, Suparman, Erwan Haryadi, Dardani, Hendri, Asmadi, Lamhot Sijabat, dan Wan Ricky.

Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyampaikan 12 aspirasi yang terdiri dari 5 isu daerah dan 7 isu nasional. Ketua HMI Cabang Natuna, Fergiawan, menegaskan bahwa penyampaian aspirasi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap bangsa dan daerah.

“Audiensi ini adalah wujud cinta kami kepada bangsa dan daerah. Kami ingin Natuna sebagai garda terdepan NKRI tidak lagi dipandang sebelah mata,” tegas Fergiawan di hadapan anggota dewan.

Adapun tuntutan mahasiswa mencakup isu percepatan pembangunan, pengelolaan sumber daya, hingga keadilan sosial. Beberapa di antaranya, pertama mendesak Pemda Natuna mempercepat serapan anggaran agar pembangunan tidak stagnan dan ekonomi masyarakat tetap bergerak.
Kedua membuka akses ekspor hasil laut Natuna secara langsung.
Ketiga mengoptimalkan fungsi pengawasan DPRD terhadap kebijakan pemerintah daerah.
Keempat Mengurus legalitas izin pertambangan rakyat.
Selanjutnya segera menutup tambang pasir kuarsa atau silika karena tidak sesuai UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Kemudian membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.
Menuntut keadilan atas kasus pembunuhan Affan Kurniawan dan meminta negara menanggung hidup keluarganya.
Menghentikan represivitas aparat terhadap gerakan rakyat.
Membebaskan massa aksi yang ditangkap pada 25 sampai 31 Agustus 2025.
Membatalkan kenaikan pajak dinilai membebani rakyat.
Memecat anggota DPR yang menghina rakyat atau tidak kredibel.
Dan terakhir menaikkan gaji guru sebagai pahlawan pencerdas bangsa.
Fergiawan juga menegaskan bahwa mahasiswa berharap DPRD Natuna dapat meneruskan aspirasi tersebut kepada DPR RI serta pemerintah daerah.

“Kami meminta DPRD Natuna menyampaikan tuntutan ini kepada DPR RI dan Pemerintah Kabupaten Natuna untuk kemudian diteruskan kepada Bupati,” ujarnya.

Pimpinan DPRD Natuna yang hadir menyatakan akan menampung seluruh aspirasi mahasiswa dan berkomitmen menyampaikannya ke pihak berwenang. (***Hn)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version