Lingga, haruanmetropolitan.co.id – Dalam upaya menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan pangan di tengah gejolak pasar dan tekanan ekonomi global, Polsek Daik Lingga bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Tanjungpinang kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Mapolsek Daik Lingga, Kabupaten Lingga, Jumat, 5 September 2025.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara aparat penegak hukum dan instansi pangan dalam mendukung kebijakan pengendalian inflasi serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat, khususnya bagi warga berpenghasilan rendah. GPM hadir sebagai respons cepat terhadap fluktuasi harga bahan pokok yang sering kali membebani kebutuhan dasar rumah tangga.
Sebanyak 100 karung beras kemasan 5 kilogram disediakan untuk masyarakat dengan harga terjangkau, yakni Rp53.000 per karung, jauh di bawah harga pasar. Selain itu, tersedia pula 100 pack minyak goreng ukuran 1 liter yang dijual hanya Rp33.000 per pack. Antusiasme warga terlihat tinggi sejak pagi hari, menunjukkan besarnya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga yang ramah di kantong.
AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Lingga melalui AKP Mayson Syafri, Kapolsek Daik Lingga menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kondisi ekonomi masyarakat, sekaligus mendukung langkah pemerintah dalam menstabilkan harga dan menjaga daya beli.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam upaya menjaga kesejahteraan. Gerakan Pangan Murah ini adalah bagian dari pelayanan humanis Polri yang mendukung kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi serta memastikan pangan tetap tersedia dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,” ujar AKP Mayson Syafri.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus digalakkan, terutama menjelang momen-momen krusial seperti hari besar keagamaan atau saat terjadi lonjakan harga yang signifikan.
Dengan terselenggaranya Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan dapat menjadi stimulus positif bagi stabilitas ekonomi daerah sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pangan ke depan. (Hendra)
