Lingga, harianmetropolitan.co.id – Baru semalam diberitakan oleh media ini bahwa pekerjaan pembangunan dermaga apung di Tanjung Buton Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga tidak memasang papan informasi kegiatan hingga muncul judul berita “Ada Bangunan Siluman”.
Namun, hari ini, Rabu, 10 Desember 2205, papan informasi proyek telah terlihat terpasang di lokasi pekerjaan, meskipun kondisinya tampak tidak rapi karena hanya diikat pada besi pagar pelabuhan.
Yang menjadi perhatian, berdasarkan isi papan informasi tersebut muncul dugaan ketidakterbukaan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Perhubungan. Pekerjaan rehabilitasi dermaga apung HDPE di Pelabuhan Tanjung Buton yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau itu kembali menuai sorotan publik.
Pasalnya, papan informasi yang terpasang dinilai tidak memenuhi standar administrasi transparansi proyek pemerintah. Dalam papan tersebut memang tercantum nilai kontrak sebesar lebih dari Rp704 juta, dengan kontraktor pelaksana CV Nirwana Jaya serta konsultan pengawas CV Aska Perkasa Konsultan.
Namun sejumlah informasi penting tidak dicantumkan, seperti sumber anggaran, tahun anggaran, dan volume pekerjaan. Padahal ketiga poin tersebut merupakan elemen wajib dalam standar papan proyek, guna memastikan transparansi penggunaan dana pemerintah.
Ketidaklengkapan ini dikhawatirkan dapat mengurangi akses publik terhadap informasi penggunaan anggaran negara. Papan proyek seharusnya menjadi sarana agar masyarakat mengetahui asal anggaran dan rincian pekerjaan secara jelas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau terkait kelalaian administrasi tersebut. Masyarakat berharap agar kelengkapan informasi segera diperbaiki demi akuntabilitas dan keterbukaan penggunaan anggaran negara.
Media ini juga sedang mengupayakan konfirmasi kepada Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian dari keberimbangan pemberitaan.
(Hendra)
