LINGGA, harianmetropolitan.co.id – Jalan utama Desa Duara menuju Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau sudah berusia belasan tahun. Tapi disayangkan jalan tersebut terkesan tidak di perhatikan Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Diketahui, setiap dalam musrembang Kecamatan Lingga Utara, akses jalan tersebut telah masuk dalam usulan, untuk dibawa dalam musrembang Kabupaten. Namun sayangnya, akses jalan utama tersebut belum juga diperhatikan.
Kendati demikian, dengan parahnya akses jalan tersebut menjadi tontonan tidak pedulinya Pemkab Lingga dengan Akses Jalan itu, sehingga terkesan timbul bahasa kiasan kata akses jalan “anak tiri”, kalimat itulah yang tepat di gunakan dengan tidak adanya Perhatian oleh Pemkab Lingga.
Namun, di balik parahnya akses jalan itu sehingga muncul harapan bagi masyarakat Desa Duara dan Kelurahan Pancur, berharap akses jalan utama tersebut agar bisa di realisasikan pada tahun 2022 di APBD murni.
“Ya, itu lah harapan besar kita kepada Pemkab Lingga, agar segera memperhatikan akses jalan tersebut sebelum terjadinya hal yang tidak diinginkan oleh pengendara roda dua maupun roda empat saat melintasi akses jalan itu,”ujar salah satu pengendara saat melintasi jalan, Arta sapaan gelar Rabu, 12 Januari 2022.
Pantauan di lapangan, Panjang akses jalan tanah merah itu 160 meter dengan lebar 6 meter, dan keadaan Akses jalannya sudah berlobang dan timbul batu-batu merah, saat musim cuaca panas debu bertaburan, di musim hujan bagi pengendara roda dua maupun jalan kaki butuh ekstra hati-hati karena jalanya licin.
Diwaktu terpisah, Ketika di konfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUPR), Novrizal mengatakan, jalan itu sudah masuk pembangunan di APBD 2022.
“Ya, Insyaallah akan di kerjakan pada tahun 2022,” ujar Kadis PUPR, Novrizal melalui pesan WhatsApp. (***hendra)
