Ketua PJS Toba Kecewa, Penetapan Tersangka Penganiayaan Wartawan Dinilai Lambat

TOBA, harianmetropolitan.co.id- Proses penetapan tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap wartawan media Wartatoday, yang dilakukan oleh dua terduga pelaku berinisial LN dan PN, menuai sorotan. Hingga akhir Juni 2025, Polres Toba belum menetapkan keduanya sebagai tersangka, meski kasus telah berjalan sejak beberapa waktu lalu.

Kekecewaan itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten Toba, Berlin, melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Selasa 1 Juli 2025.

“Saya sangat kecewa terhadap kinerja Polres Toba. Sampai saat ini, belum ada kejelasan hukum terhadap kasus penganiayaan terhadap Sekretaris PJS Toba, SJM, yang merupakan wartawan kami,” ujar Berlin.

Menurut Berlin, proses hukum berjalan masih berada pada tahap penyelidikan, dan pihak kepolisian baru sebatas melakukan pemanggilan terhadap LN dan PN. Hingga Senin 30 Juni 2025 lalu belum ada penetapan status hukum terhadap keduanya.

“Kedua pelaku masih bebas berkeliaran setelah melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis. Ini menunjukkan ada yang tidak beres dalam penanganan kasus ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Seorang Dokter RSUD Palmatak Terpapar Covid19

Berlin juga mensinyalir adanya upaya negosiasi di balik lambatnya penanganan kasus tersebut. Ia menyebut, telah terjadi pertemuan antara pelaku dan korban di Kota Pematang Siantar pada Senin 30 Juni, dimediasi oleh seorang oknum polisi.

“Ini menjadi indikasi bahwa proses hukum sedang diintervensi. Kami akan menyurati Propam Polda Sumut dan Kapolda Sumut agar kasus ini ditangani secara profesional dan transparan,” ungkap Berlin.

Ia juga mempertanyakan integritas Polres Toba, terutama terkait dugaan keterlibatan oknum polisi dalam aktivitas ilegal pertambangan galian C di wilayah Silamosik, Kecamatan Porsea.

“Kami mendesak Propam Polda Sumut untuk memeriksa keterlibatan oknum aparat dalam kegiatan galian C ilegal yang sudah berlangsung sekitar empat bulan terakhir. Kami menduga ada permainan antara penegak hukum dan pengusaha ilegal di sana,” tutup Berlin.

(***H)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan