
Jambi- (harianmetropolitan.co.id). Walikota Jambi meninjau lokasi pengerjaan proyek Drainase di kawasan Hayam Wuruk Kec. Jelutung Kota Jambi, Selasa 26 Juni 2018.
Proyek Drainase tersebut bersumber dari APBD Tahun 2018, dengan total pagu hampir Rp10 Milyar.
Proyek itu di menangkan PT. Statiun Energy dan kabarnya, pengerjaan proyek sudah dimulai bulan Mei lalu.
Dalam agenda sidaknya, Fasha memerintahkan agar pihak kontraktor melaksanakan kegiatan sesuai bestek.
Selain itu, pihak Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK ) agar terus mengawasi cor beton drainase pra cetak yang di buat petak. Agar antara sambungan di beri adukan semen, sehingga air tidak masuk disela-sela sambungan.
“Saya sudah meninjau lokasi kegiatan proyek dan progres kegiatan hampir 60% pelaksanaanya.
Ironisnya, proyek sekitar Rp10Milyar itu tanpa papan proyek. Tentu, hal ini melanggar Perpres No 16 Tahun 2018, tentang pengadaan barang dan jasa. Pertanyaannya, ada apa?.
Namun, Fasha berkelit, agar wartawan mempertanyakan kepada Kontraktor dan PPTK.
Ferdi, selaku pelaksana PT.Energy Statiun mengatakan, papan nama pekerjaan sudah di pasang, namun di rusak. Mengenai tiang listrik yang hampir roboh dan pecahnya pipa gas milik PT. Pertagas dan PT. Niaga Indoguna Persero, sudah di perbaiki.
Sementara itu, Pengawas Teknik Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi, Zamzami, saat di konfirmasi terkait hal diatas, merasa tidak ada masalah.
“Kegiatan kami tidak ada masalah dan mengenai penggantian pipa PDAM, sudah langsung diperbaiki, begitu juga dengan pipa Gas dan tiang listrik,”ujarnya.
Penulis: Novalino
Editor: Redaksi