
Natuna- (harianmetropolitan.co.id). Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Natuna, menggelar bursa inovasi desa pertama di Kepri di Gedung Sri Serindit Jalan Yos Sudarso Ranai Natuna Kepri, Rabu 26 September 2018.
Bursa inovasi desa merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa desa di lingkup kabupaten.
Bursa inovasi ini merupakan bagian tak terpusah kan dari model pengelolaan inovasi di tingkat kanupaten.
Adapun maksud pelaksanaan bursa inovasi desa yaitu untuk menjembatani kebutuhan pemerintahaan desa akan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa dalam rangka penggunaan dana desa yang efektif dan inovatif.
Bursa inovasi desa itu di buka oleh Bupati Natuna Drs Hamid Rizal, dengan di tandai pemukulan gong nengungkapkan bursa inovasi desa merupakan ajang penyebaran dan pertukaran ide ide kreatif dengan tujuan nengajak setiap desa menciptakan inovasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Inovasi itu penting mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa, maka dari itu di harap kan agar desa lebih kreatif dalam menciptakan inovasi sesuai dengan potensi sumber daya yang ada di desa masing masing,”kata Hamid.
“Di samping itu jangan lupa menonjolkan ciri khas desa nya contoh ikan tongkol asap, kue kernas dan banyak yang lain nya semacam ini harus bisa kita pertahankan karena ini ciri khas sekaligus memberi cita rasa tersendiri,”tambahnya.
Hamid berharap bursa inovasi desa dapat nenjembatani kebutuhan pemerintah desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif.
Sebab menurutnya, penggunaan dana desa tak lepas dari aparat hukum yang cukup ketat melibatkan KPK, Kejaksaan dan Kepolisian langsung di perintahkan presiden mengawasi dana desa oleh karenanya dalam pengelolaan dan penyampaian dana desa di tuntut harus teliti dan rapi juga tepat waktu.
Usai acara kegiatan inovasi desa Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa, Indra Joni, mengatakan kepada awak media bursa inovasi desa ini di ikuti tujuh puluh desa se-kabupaten Natuna untuk mengembangkan sumber daya desa dan mampu mengatasi kemiskinan di wilayah masing masing
Indra joni menambahkan, desa harus mampu menemukan menu menu baru untuk mengelola SDA yang ada di desa bagi masyarakat sehingga mampu mensejahterakan masyarakat di pedesaan.
Indra joni juga menyadari SDM yang dimiliki desa dalam penyelenggaraan pembangunan masih terbatas.
Bursa inovasi desa itu dibuka Bupati Natuna Drs Hamid Rizal, dengan ditandai pemukulan gong, mengungkapkan Bursa Inovasi Desa merupakan ajang penyebaran dan pertukaran ide-ide kreatif dengan tujuan mengajak setiap Desa menciptakan inovasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
” Inovasi itu penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa,maka dari itu diharapkan agar desa lebih kreatif dalam menciptakan inovasi sesuai dengan potensi Sumber Daya yang ada di desanya,” tutur Hamid.
Tapi jangan lupa menampilkan ciri khas desa. Contoh ikan Tongkol asap, kue kernas dan banyak lagi. ini bisa dipertahankan, karena ini ciri khas sekaligus memberi cita rasa tersendiri,” kata Hamid
Hamid berharap bursa inovasi desa dapat menjembatani kebutuhan pemerintah desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif.
Sebab menurutnya, penggunaan dana desa tak lepas dari aparat hukum yang cukup ketat melibatkan KPK, Kejaksaan dan Kepolisian langsung diperintahkan presiden mengawasi dana desa. Oleh karenanya dalam pengelolaan dan penyampaian dana desa di tuntut harus teliti dan Rapi juga tepat waktu.
Sementara itu, usai acara disela-sela kegiatan inovasi desa, kepada awak media Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Indra Joni, mengatakan bursa inovasi itu diikuti oleh 70 desa se-Kabupaten Natuna.
Harus mampu mengembangkan Sumber Daya Desa dan mampu mengatasi angka kemiskinan diwilayahnya.
Lanjut, Indra Joni dengan adanya Inovasi ini diharapkan Desa mampu menemukan menu-menu baru untuk mengelola SDA yang ada di Desa agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mampu mensejahterakan masyarakat di pedesaan.
Selain itu, Indra juga menyadari SDM yang dimiliki Desa dalam penyelenggaraan pembangunan masih terbatas.
Keterbatasan itu tampak dalam kapasitas aparat pemerintah Desa dan masyarakat dan kualitas tata kelola Desa.
Dia berharap dengan adanya Program Inovasi Desa (PID) ini bisa menjadi motivasi bagi Desa dan mampu memunculkan motivasi baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas Desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan Desa secara berkualitas.***
Laporan: Salohot
Editor: Redaksi