Wujudkan Kemandirian, Puspa Bahari Natuna Lakukan Pendataan Dan Pembinaan IR Di Kecamatan Serasan

harianmetropolitan.co.id, Natuna — Setelah melakukan beberapa kali pendataan dan pembinaan Industri Rumahan (IR) dalam mewujudkan kemandirian ekonomi perempuan, kali ini Partisipasi Publik Untuk Perempuan dan Anak (Puspa) Bahari Kabupaten Natuna melakukan pendataan dan pembinaan di Kecamatan Serasan, Rabu, 26 Juni 2019.

Dalam melakukan kegiatannya, Puspa Bahari Kabupaten Natuna tidak sendirian, Puspa Bahari Kabupaten Natuna didampingi oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Natuna.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Sosial P3A Natuna, Hj Kartina Riauwita membuka secara resmi acara pendataan dan pembinaan IR di Kecamatan Serasan.

Dalam sambutannya, Kartina mengatakan, IR merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, khususnya pada kaum perempuan. Kedepannya, produk IR ini bukan dipasarkan untuk lokal saja tapi bisa diperkenalkan keluar daerah dengan kemasan yang menarik.

“Andalan kita untuk mewujudkan ini adalah Puspa Bahari. Puspa Bahari merupakan salah satu lembaga diluar pemerintahan, dibawah naungan Dinsos P3A Natuna, yang peduli dan mau membantu di bidang sosial, khususnya IR dalam mewujudkan kemandirian ekonomi perempuan,” jelas Kartina.

Saat ini, lanjut Kartina, akan didata usaha yang bisa diandalkan dengan berbagai inovasi dan kreatif.

“Sekarang Puspa Bahari akan melakukan pendataan, usaha apa saja yang bisa diandalkan kedepan dengan prospek cerah. Nanti teman-teman dari Puspa Bahari yang mengusahakan agar IR ini berjalan dan berhasil. Perlu keseriusan dan niat yang kuat untuk menuju keberhasilan, jadi tak semudah membalikkan telapak tangan. Kita doakan mudah-mudahan Puspa Bahari Natuna mampu mewujudkannya,” kata Kartina.

Sekretaris Kecamatan Serasan, Wendriady mengatakan, Kecamatan Serasan memiliki 6 desa dan 1 kelurahan dan merupakan suatu anugerah dengan kedatangan rombongan Puspa Bahari Natuna dalam melakukan pendataan IR.

Karena tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi khususnya bagi kaum perempuan, Wendriady meminta semua masyarakat yang hadir untuk serius dan memperhatikan proses-proses pendataan.

“Ini anugerah dengan kedatangan Dinsos P3A Natuna dan didampingi oleh Puspa Bahari, masyarakat kami butuh pembinaan, bimbingan dan arahan, agar perempuan di daerah ini mampu mandiri,” kata Wendriady.

Sementara itu, Wakil Ketua Puspa Bahari, Abdullah Lubis mengatakan, pengurus dan anggota Puspa Bahari Natuna terdiri dari, lembaga profesi, akademisi, media dan dunia usaha. Lembaga ini merupakan partisipasi publik untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam membantu Dinsos P3A Natuna.

Baca Juga :  Awal Masuk Sekolah, SDN 001 Ranai Laksanakan Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah

“Saat ini kami fokuskan dalam pendataan IR dalam mewujudkan kemandirian ekonomi perempuan,” jelas Abdullah Lubis.

Narasumber kegiatan pendataan IR, yang juga merupakan salah satu pengurus Puspa Bahari Natuna, Syamsuriana mengatakan, saat ini kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) lebih banyak terjadi disebabkan permasalahan ekonomi.

Berbicara tentang perempuan, Syamsuriana menjelaskan, perempuan itu mempunyai insting dan ide-ide kreatif, dan perempuan rata-rata mempunyai hobi memasak.

“Coba masakan yang kita hasilkan, kita salurkan ke luar dan mencoba inovasi untuk meningkatkan perekonomian. Sekecil-kecilnya kita punya usaha, kita itu berusaha untuk mewujudkan kemandirian, jadi jangan malu ibu-ibu,” paparnya memberi semangat

Lanjut Syamsuriana, terkadang permasalahan IR terjadi karena kelemahan perempuan seperti, tidak mampu mendapat tekanan yang besar atau dengan kata lain takut untuk mencoba. Keberhasilan seorang perempuan di dapat dari dukungan suami dan masyarakat.

Semua sumber daya alam (SDA) di daerah, bisa dimanfaatkan menjadi bahan pokok IR, jangan dipaksakan kalau SDA tidak memungkinkan dan sulit diperoleh. Yang perlu diingat, tetap menjaga mutu dan kualitas produk secara terus menerus

“Untuk itu, kami membantu bagaima IR ini bisa menjadi andalan. IR ini bisa menjadi pendukung sektor pembangunan daerah apabila berhasil dan dikerjakan secara serius dan inovatif. Bagi PNS dan PTT, bisa juga menambah penghasilan melalui industri rumahan,” imbuhnya.

Pada sesi tanya jawab, permasalahan IR di Kecamatan Serasan yaitu, pemasaran, kemasan, kue tidak cepat basi. Dari hasil pendataan, usaha yang digeluti oleh kaum perempuan di Kecamatan Serasan yaitu, kerupuk ikan, kerupuk ubi dan aneka macam kuliner seperti bakso, soto, nasi uduk dan dodol.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinsos P3A Natuna, Hj Kartina Riauwita, Sekcam Serasan Wendriady, Kapolsek Serasan, Kades, Pengurus Puspa Bahari Natuna dan kaum perempuan peserta pendataan IR.

Laporan : Nalu

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan