harianmetropolitan.co.id, Jambi– Kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi, dibawah pimpinan Brigjen Pol. Heru Pranoto tampaknya perlu mendapat “evaluasi” dari Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Heru Winarko.
Baca: http://harianmetropolitan.co.id/2019/11/30/oknum-bnnp-provinsi-jambi-jadi-bandar-narkoba/
Pasalnya, penangkapan oknum anggota BNNP Jambi, Bripda RD, atas kasus narkoba, beberapa hari lalu, merupakan perbuatan memalukan, dan jelas mencoreng nama institusi.
Apalagi, Bripda RD disebut-sebut sebagai “bandar narkoba”, dan kepemilikan narkoba hasil tangkapan Res Intelmob Polda Jambi, diduga hasil sitaan Badan Narkotika Nasional Provinsi Jambi.
Kepala BNNP Jambi Brigjen Pol. Heru Pranoto, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 4 Desember 2019, mengaku, bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap Bripda RD. “RD masih diperiksa pihak Polda Jambi,” ucapnya saat menghadiri Hari Ulang Tahun Pol Airud ke-69 di Mako Pol Airud Jambi.
Sayangnya, ia tidak tau persis, apakah benar barang bukti narkoba Bripda RD merupakan barang sitaan BNNP Jambi, atau tidak.
Belum lagi, Dirnarkoba Polda Jambi Kombes. Pol. Eka Wahyudianta Jambi, mendadak emosi kala diberedel sejumlah pertanyaan terkait asal usul narkoba Bripda RD.
Saat dikonfrimasi, pejabat yang digaji dari hasil pajak masyarakat ini terkesan menghindar dan “marah”. “Alah, kejadian itu sudah kamu naikkan, dan kamu ekspos kok,” ucapnya ketus, sembari masuk kedalam mobil dinas yang dibeli dari hasil pajak masyarakat itu.
Kabar yang mencoreng nama institusi ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi aparat penegak hukum, khususnya BNNP Jambi, agar kejadian serupa tidak terulang. Sebab, membarantas narkoba perlu dimulai dari dalam terlebih dahulu.
Perang melawan narkoba merupakan instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Oleh sebab itu, publik berharap kepada BNNP Jambi, termasuk Polda Jambi, dapat terbuka dalam perkara yang menjerat oknum anggota BNNP Jambi, Bripda RD. Kini, publik menanti hasil pemeriksaan Bripda RD. (*Novalino)
