
harianmetropolitan.co.id, Anambas– Pulau Pahat merupakan kawasan konservasi Penyu Hijau dan Penyu Sisik. Meski Pulau Pahat merupakan pulau terluar di Kabupaten Anambas, namun, wisata alam bawah lautnya begitu indah dan alami.
Keistimewaan pulau ini, ternyata menarik minat Kapolres Kepulauan Anambas AKBP Cakhyo Dipo Alam, Sekda Kepulauan Anambas, Sahtiar, serta Kabid Yankes Dinas Kesehatan, untuk mendatangi Pulau Pahat, Sabtu 15 Agustus 2020 lalu.
Kapolres bersama Rombongan melihat langsung proses konservasi penyu, mengamati langsung penyu-penyu yang sedang bertelur pada malam hari dihamparan pasir putih pantai.
Pagi hari, Kapolres bersama rombongan didampingi petugas konversi penyu mencari telur penyu untuk dipindahkan ketempat penangkaran.
Dalam satu hari, ada ratusan telur penyu yang kemudian dirawat oleh warga ditempat penakaran. Program ini dibantu SKK Migas dan Premier Oil Natuna, agar menghasilkan anak-anak penyu (tukik) untuk bisa hidup dan berkembang, sehingga ekosistem laut tetap terjaga.
“Ukuran Penyu Sisik atau Penyu Hijau di kawasan ini sangat besar, dengan diameter sekitar 60 sentimeter, penyu ini terlihat sangat kuat dan gagah,” ucap AKBP Cahyo Dipo Alam.
Selain menyaksikan langsung proses penyu bertelur dan mengambil telur penyu untuk ditempatkan pada tempat penakaran agar anak-anak penyu bisa hidup dan berkembang, kemudian Ahad pagi, Kapolres beserta rombongan juga melepaskan sekitar 130 ekor anak penyu ke laut yang kebetulan menetas pada saat peninjauan dilokasi penakaran.
Kapolres mengajak masyarakat peduli dan menjaga lingkungan laut sehingga ekosistem laut Kabupaten Kepulauan Anambas tetap terjaga. (*Roza)