Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Natuna, Agus Supardi, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 2 Maret 2021 mengaku, pagu anggaran yang digelontorkan Kementrian Perdagangan tahun 2020 awalnya sekitar Rp8 miliar, namun turun mencapai Rp 2.339.573.195. Setelah dilakukan proses lelang, kontraktor berhasil memenangkan tender dengan nilai Rp1.884.908.545. “Alhamdulillah, proyeknya sudah selesai dengan baik,” ucapnya.
Untuk fasilitas di pasar Ranai, sudah disediakan 50 meja, dan 11 kios, didukung dengan fasilitas air bersih dan listrik. Bahkan, tahun ini (2021) ia sudah mengajukan agar Dinas PU dapat membangun jalan aspal menuju pasar Ranai dengan nilai anggaran sekitar Rp2 miliar. “Nantinya pasar Ranai diperuntukkan bagi pedagang sayur-sayuran,” ucapnya.
Ia sangat berterimakasih pada Kementerian Perdagangan karna sudah mengakomodir pengajuan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Natuna. “Perlahan, kita akan membuat pasar yang nyaman dan aman bagi para pedagang di Natuna. Ini juga arahan dari Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal,” katanya. 
Namun, pemanfataan pasar Ranai masih menunggu hasil serah terima dari Kementerian Perdagangan pada Pemerintah Kabupaten Natuna. “Jika sudah ada serah terima baru dapat kita pastikan, siapa yang akan mengelola pasar Ranai tersebut, apakah Perusda atau Disperindagkop dan UKM Natuna. Semua tergantung bupati,” terang Agus Supardi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma saat dikonfirmasi, Jumat 5 Maret 2021 di ruang kerjanya, berharap, apa yang sudah dibangun pemerintah dapat dimanfaatkan oleh pedagang dengan baik. “Fasilitas yang sudah dibangun, semoga dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. (*Rian)
