
(Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Natuna, Imam MS Sidabutar. foto/Rian)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Kasus penyalahgunaan Dana Desa di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, memasuki babak baru. Sejak kasus ini dilaporkan dan ditangani oleh Kasi Intelijen Muhammad Albar Hanafi, Kejaksaan Negeri Kabupaten Natuna dibawah tongkat komando Imam MS Sidabutar, tancap gas melakukan pemeriksaan bahkan kini telah naik status ke tahap penyidikan.
Pada wartawan, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Natuna, Imam MS Sidabutar mengungkapkan, terkait tindakan penyalahgunaan Dana Desa di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, pihaknya telah memeriksa 11 orang berstatus terperiksa.
“Sejauh ini mereka bersifat koperatif dan petugas belum menemukan kendala dalam pemeriksaan. Semoga kita bisa percepat hingga ke penuntutan,” kata Imam di ruang vidcon Kejaksaan Negeri Natuna, Senin 10 Mei 2021 sore.
Sebelumnya, berdasarkan hasil ekspose perkara tahap penyelidikan diketahui bahwa anggaran Desa Ceruk tahun 2021 periode Januari sampai Maret 2021 telah dicairkan tanpa mendasarkan pada ketentuan peraturan perundangan tentang Pengelolaan Dana Desa yaitu Permendagri nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Perbup Natuna nomor 82 tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa serta tidak didukung oleh bukti pengeluaran riil, telah berindikasi kuat merugikan keuangan Negara.
Atas penyalahgunaan anggaran tersebut mengakibatkan perangkat Desa Ceruk mengalami keterlambatan pembayaran gaji dan tunjangan untuk bulan Januari 2021 sampai Maret 2021. Selain itu masyarakat penerima bantuan BLT terkait Covid-19 juga sempat menjadi risau karena dana yang disalahgunakan termasuk juga dana BLT terkait Covid-19. (*Rian)