Wansis dan Rodial, Prioritaskan Kebutuhan Dokter Spesialis

(Penandatanganan MoU. foto/ist)

NATUNA, harianmetropolitan.co.id–  Bupati Natuna Wan Siswandi dan Wakil Bupati Natuna Rodial Huda, langsung menunjukkan kinerja positif terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna.

Salah satunya, pemenuhan kebutuhan dokter spesialis. Pemerintah memang tak bisa menutup mata, terkait keluhan masyarakat yang mengalami kendala dalam konsultasi dan pengobatan di rumah sakit tipe C milik pemda ini. Ketiadaan dokter spesialis, juga menjadi penyebab banyak kasus medis yang tak bisa ditangani sendiri, sehingga mesti dirujuk ke luar daerah.

“Jadi dalam rangka menjalankan visi-misi bupati dan wakil bupati, maka kita jajaki kerjasama dengan Universitas Andalas Sumatera Barat, untuk pemenuhan kebutuhan dokter spesialis dan sangat direspon baik oleh pihak universitas,” kata Direktur RSUD Natuna, dr. Imam Syafari, saat dikonfirmasi, Kamis 3 Juni 2021.

Penyediaan dokter residen mandiri ini terdiri dari spesialis pelayanan kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, serta spesialis anak. “MoU sudah ditandatangani bupati, dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sudah bekerja saat ini, sementara sisanya akan dikirim bulan ini,” terangnya.

Mou atau perjanjian kerjasama ini hanya berlangsung satu tahun. Namun bukan berarti selepas masa satu tahun itu kerjasama langsung terputus. Hal ini dilakukan sebagai awal penjajakan kerjasama, sehingga kedua belah pihak bisa saling mengevaluasi.

Intinya, jumlah dokter spesialis tersebut sudah cukup untuk mengisi kekosongan dokter spesialis di Natuna, meski idealnya dua orang dokter. Namun, Pemerintah Kabupaten Natuna di masa kepemimpinan Wan Siswandi dan Rodial Huda tetap mengutamakan kebutuhan dokter, meskipun saat ini dana APBD Natuna tengah mengalami refocusing untuk fokus penanganan Covid-19.

“Terkait anggaran pengadaan dokter tidak direfocusing, karena bupati dan wakil bupati fokus pada bidang kesehatan. Kalau untuk kebutuhan dokter spesialis tidak dikurangi oleh tim TAPD,” beber Imam.

Sebelum adanya MoU dengan Universitas Andalas, RSUD Natuna juga telah membuka pendaftaran bagi dokter spesialis. Sayangnya, tidak ada yang berminat. Imam menduga, insentif kurang besar, dan lokasi Natuna jauh dari kota, sehingga menjadi faktor mengapa dokter kurang berminat mengabdi di Natuna. “Kalau di luar Natuna, walaupun insentif tidak besar dia bisa praktek kemana-mana,” tuturnya.

Meski demikian, Imam berharap, dengan kedatangan dokter residen ini, kedepan tidak ada lagi kasus medis yang harus dirujuk keluar daerah. (*Fn)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version