
(Ketua DPRD, Daeng Amhar saat memimpin rapat paripurna. foto-Sar)
NATUNA, harianmetropolitan.co.id – DPRD Natuna gelar Rapat Paripurna dengan agenda Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Terhadap Laporan Penyampaian Pertanggungjawaban (LPP) APBD Natuna tahun 2020. Rapat yang di gelar di Ruang Rapat DPRD Natuna itu dipimpin Ketua DPRD Natuna, Daeng Amhar, Wakil Ketua I, Daeng Ganda Rahmatullah, dan Wakil Ketua II, Jarmin Sidik.

Paripurna tersebut dilaksanakan secara terbatas karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Ketua DPRD Natuna, Daeng Amhar mengkritik temuan Badan Pengelolaan Keuangan (BPK) di Pemerintah Daerah (Pemda) Natuna. “Temuan yang bersifat normatif itu kita minta Bupati tindaklanjuti terutama masalah aset-aset daerah,” kata Daeng usai rapat paripurna, 16 Juli 2021.

Daeng menekankan, aset-aset yang tidak tercatat yang belum bisa di pertanggungjawabkan untuk segera di selesaikan. (Sar)