NATUNA, harianmetropolitan.co.id– Nelayan di Kabupaten Natuna, cukup mengindahkan himbau dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang perkiraan cuaca di Kabupaten Natuna saat ini.
Berdasarkan pantauan wartawan harianmetropolitan di Pelabuhan Nelayan, Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kamis 5 Agustus 2021, beberapa perahu nelayan bersandar di pelabuhan.
Salah seorang nelayan Desa Tanjung, Yanto, yang saat itu hendak menguras air didalam perahu miliknya, mengatakan, dirinya tidak pergi melaut karena gelombang sangat tinggi, dan mencari ikan di kondisi cuaca seperti itu sangat sulit, karena dirinya hanya nelayan tradisional yang memakai alat seadanya.
Pada harianmetropolitan, Yanto mengaku, dirinya sudah hampir satu minggu tidak pergi melaut karena khawatir melihat tingginya gelombang. “Ya, kawan-kawan nelayan yang nekat pergi melaut tidak dapat ikan juga,” ucap Yanto, tertawa.
Ketika tidak melaut, Yanto, memanfaatkan waktu luang untuk pergi ke kebun miliknya. Kebetulan, bulan ini sedang musim durian. “Biasa setiap jam 10 malam saya buang air perahu, tadi malam ketiduran, jadi buangnya pagi ini, habis ini saya pergi kekebun cari durian untuk dijual ke Ranai,” ucap Yanto.
Hingga kini, Yanto mengaku masih menunggu kabar dari ketua kelompok nelayan. “Saya masih menunggu arahan dari ketua, biasanya ketua selalu infokan kalau cuaca membaik, karena dia dapat info dari BMKG,” ucap Yanto.
Sayangnya Yanto tidak berkenan saat wartawan hendak mempublikasikan fotonya, karena merasa malu jika harus dilihat khalayak ramai. “Pak jangan foto ya, pakai foto perahu saya aja,” pinta Yanto.
Yanto merupakan salah satu nelayan di Kabupaten Natuna yang tidak pergi melaut untuk mencari ikan. Akibatnya, harga ikan dipasaran melonjak tinggi, seperti berita yang sebelumnya pernah di publikasikan media harianmetropolitan. (Herry)
