NATUNA, harianmetropolitan.co.id – Sebanyak 6 orang Tim Pusat Riset Geopark Universitas Padjajaran melakukan penelitian terhadap Geopark Nasional Natuna. Adapun bahan yang dikaji oleh tim peneliti ahli dari Universitas ternama di Indonesia itu mengenai Keanekaragaman Hayati (biodiversity) dan budaya (culturaldiversity) di Kepulauan Natuna.
Menurut Ketua Tim Penelitian Geopark Natuna, Katon Sena Ajie Nugraha, penelitian tersebut dilakukan sebagai rangkaian persiapan Geopark Natuna menuju Unesco Global Geopark (UGG). “Kita melihat dari tujuan geopark sendiri ada fungsi edukasi, konservasi, dan pengembangan keberlanjutan, nanti penelitian ini digunakan untuk hal itu. Semua keragaman itu harus dijaga, jangan sampai jadi rusak,” sebut Katon, Jumat (15/10) di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna.
Lebih lanjut dijelaskan Katon, dalam konsep Geopark unsur konservasi dan pengembangan keberlanjutan harus diselaraskan dengan pengembangan ekonomi masyarakat. “Jadi alam tetap terjaga dengan edukasi dan konservasi, tetapi masyarakat nya juga bisa diberdayakan,” tuturnya.
Peneliti Ahli Geologi ini juga mengatakan Natuna telah memiliki potensi untuk menyandang status Unesco Global Geopark. Hanya saja, Natuna harus lebih serius untuk mengemas geoparknya. Katon bersama tim nya juga mengaku telah mengelilingi pulau bunguran dan beberapa pulau di Natuna. Mereka telah menghabiskan waktu 10 hari untuk meneliti budaya dan keanekaragaman hayati di Natuna. Terkait Output penelitian, Katon mengatakan pihaknya akan membuat dokumen laporan rekomendasi, buku, serta karya ilmiah. (*Rian)
Telah dibaca 179 kali
