
Natuna, harianmetropolitan.co.id – Bupati Natuna, Wan Siswandi berharap, kegiatan peningkatan peran guru dalam pengasuhan anak menuju Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat menguatkan peran pemerintah, guru, dan orang tua dalam mengembangkan potensi anak.
Hal ini disampaikan Bupati Natuna Wan Siswandi saat membuka kegiatan peningkatan peran guru dalam pengasuhan anak menuju sekolah ramah anak Kabupaten Natuna, di Gedung Wanita, Senin, 21 Februari 2022.
Wan Siswandi mengatakan, bahwa Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menginisiasi Sekolah Ramah Anak (SRA).
Dimana kata Wan Siswandi, SRA harus memastikan anak terhindar dari ancaman kekerasan, karakter buruk, makanan tidak sehat, lingkungan, rokok, Napza, dan bencana.
“Sekolah adalah salah satu lingkungan dimana satu sepertiga hidup anak ada di sekolah,” ucap Wan Siswandi.
Sebab itu, Wan Siswandi berujar, diperlukan terciptanya lingkungan ramah anak. “Lingkungan yang ramah anak adalah lingkungan yang memiliki komunitas yang kuat secara sosial dan fisik agar anak berkembang di dunianya sendiri,” tutur Wan Siswandi.
Wan Siswandi juga mengajak untuk menciptakan lingkungan ramah anak agar terbentuk generasi muda penerus bangsa yang bermartabat dan bermanfaat bagi banyak orang.
Sementara, dalam laporannya Ketua Pelaksana, Sri Riawati mengatakan, kegiatan peningkatan peran guru dalam pengasuhan anak menuju sekolah ramah anak dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak.
Selain itu, meningkatkan pengetahuan para guru agar terwujudnya sekolah yang aman dan menyenangkan agar tidak adanya kekerasan, dan terbentuknya prilaku pendidik yang bersefektif serta meningkatkan partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dan keterampilan para peserta dalam mewujudkan pengasuhan anak mewujudkan sekolah ramah anak yang berbasis hak-hak dan permasalahan anak.
Kegiatan tersebut diikuti para Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah di Kabupaten Natuna.(**Rianto)